• Senin, 22 Desember 2025

Status Gunung Semeru Setelah Erupsi 10 Kali Sejak Minggu Dihi Hari hingga Pagi

Photo Author
- Minggu, 17 November 2024 | 12:40 WIB
Gunung Semeru erupsi berkali kali sejak Minggu 17 November 2024 dini hari hingga pagi. Foto: PVMBG
Gunung Semeru erupsi berkali kali sejak Minggu 17 November 2024 dini hari hingga pagi. Foto: PVMBG

KONTEKS.CO.ID - Gunung Semeru erupsi berkali kali hari ini, Minggu 17 November 2024. Semeru sudah 10 kali erupsi sejak Minggu dini hari hingga pagi tadi.

Terletak di dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Lumajang dan Malang, Gunung Semeru yang mengalami erupsi tetap berstatus waspada atau level II.

Dalam catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terawali pukul 00.16 WIB, 00.30 WIB, 00.39 WIB, 01.11 WIB, 01.16 WIB. Kemudian pukuk 01.35 WIB, 05.14 WIB, 05.29 WIB, 06.10 WIB serta 06.16 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Liswanto mengatakan, erupsi terakhir berlangsung pukul 06.16 WIB. Ketinggian kolom abunya teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4176 m di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu berintensitas sedang menuju arah barat daya. Saat laporan ini kami buat, erupsi masih berlangsung," katanya, pada keterangan resminya, Minggu 17 November 2024.

Dengan kejadian ini, Liswanto mengimbau masyarakat supaya tak beraktivitas di sektor tenggara pada sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari pusat erupsi.

“Tak beraktivitas pada radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru. Sebab rawan bahaya lontaran batu (pijar),” tandasnya.

Liswanto juga meminta masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai. Atau lembah yang berhulu di puncak Semeru.

“Khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” sarannya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X