KONTEKS.CO.ID – Polresta Malang Kota mengunggah ungkapan permintaan maaf kepada publik terkait tragedi Kanjuruhan yang menelan korban 131 orang tersebut.
Sebelumnya, desakan agar pihak yang terkait meminta maaf atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang masih terus mengemuka.
Bagaimana tidak, tragedi tersebut pertama kali terjadi di dunia yang menelan korban jiwa ratusan orang tanpa adanya dua suporter dua kesebelasan sepak bola.
“Mohon ampun kami kepada-Mu ya Rabb atas peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober silam,” tulis akun Twitter @polrestamakota pada Senin 10 Oktober 2022.
“Tak lupa permohonan maaf juga kami haturkan kepada korban dan keluarganya beserta Aremania Aremanita. Kabulkan doa kami, ya Rabb #PresisiMengabdiMelayani,” tulis akun Twitter resmi Polresta Malang Kota dan disertai pula emotikon bunga yang layu.
Dalam unggahan itu, terlihat foto Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto memimpin anggotanya untuk melakukan sujud, sebagai bentuk permintaan maaf kepada Tuhan dan masyarakat Indonesia.
“Kami bersujud dan bersimpuh memohon ampunan Mu ya Rabb, menghaturkan maaf kepada korban dan keluarganya serta seluruh Aremania, Aremanita, seraya memanjatkan doa agar situasi kamtibmas kembali kondusif, kabulkan doa kami Ya Rabb… Amin,” tulis keterangan foto itu.
Jajaran Polresta Malang Kota, Jawa Timur juga melakukan sujud massal sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah atas tragedi Kanjuruhan.
Hingga berita ini ditulis, setidaknya unggahan itu telah di-retweet sebanyak 1.748 kali, dengan tweet kutipan 631 kali serta disukai 5.755 kali.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta juga meminta maaf terkait dengan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
“Saya prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan,” kata dia, Selasa 4 Oktober 2022.
Nico berjanji melakukan evaluasi terkait dengan pola pengamanan saat pertandingan sepak bola.
“Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepak bola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi,” kata dia.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"