KONTEKS.CO.ID – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang menepis anggapan dirinya disebut komunis.
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang dituduh oleh sebagai seorang komunis.
Menurut Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang dia kemudian baru mengetahui jika tuduhan dirinya komunis itu bersumber dari media sosial TikTok.
“Saya juga tidak tahu (tuduhan komunis). Saya pahami, oh ini ternyata dari TikTok. Saya memang mengatakan (komunis), tapi ada proses mengatakan itu,” ungkap Panji dalam program Kick Andy, dikutip Rabu, 28 Juni 2023.
Panji mengklaim dirinya adalah pengusaha dan sering mengimpor barang dari negara China.
“Saya kecil-kecil juga pengusaha karena di Indonesia tidak ada barangnya kemudian saya sering impor ke negeri China,” katanya.
Kemudian, kata Panji, dia bertemu direktur utama perusahaan tempatnya mengimpor barang dari China yang datang ke Indonesia, tepatnya ke Ponpes Al-Zaytun.
“Setelah itu ngobrol. Nah, ini kelemahan saya kok saya nanya agama. Tapi saya ingin tahu, saya meneliti China kok bisa maju cepat,” jelasnya.
Panji mengaku, direktur utama perusahaan tersebut mengaku komunis.
Menurut Panji, dirinya hanya mengutip kata ‘komunis’ dari direktur utama perusahaan tersebut.
Pertemuan dengan direktur yang mengaku komunis itu kemudian diceritakan Panji kepada anak didiknya di Ponpes Al-Zaytun.
“Itu acaranya di bimbingan pada anak-anak (sebut kalimat komunis). (Mengutip) ungkapan mereka itu, bukan (sebut diri komunis). Saya hanya menirukan orang itu yang direktur utama itu ditanyakan agama, mengatakan saya komunis,” tutur Panji.
Menurut Panji, pernyataan terkait komunis itu dipenggal oleh pihak tidak bertanggungjawab dan hanya meninggalkan kalimat ‘saya komunis’.
“(Kata-kata saya) dipenggal di depannya, dipenggal di belakangnya, tinggal ‘saya komunis’. Itu dijadikan dasar pemikiran orang yang mengatakan pimpinan MUI,” tandasnya.
Panji Sebut Kalimat Komunis
Kalimat pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang yang berada di Indramayu, Jawa Barat menyebut dirinya komunis itu diunggah kun TikTok @inverno.channel.
“Saya komunis, anak-anakku sekarang China umur kemajuannya 25 tahun diukur dari tahun 1998,” ujar Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun yang kontroversial itu menukil akun TikTok @inverno.channel.
“Pada 1998 Indonesia sudah naik hampir bersamaan dengan China dipotong, hancur lagi nol lagi, China naik terus menjadi raksasa segala hal,” imbuhnya.
Menurut pendapat Panji Gumilang, ekonomi China adalah kekuatan dunia yang dapat menyalip kapitalis Amerika Serikat dan Eropa.
“China sebagai pendatang baru harus kuat daripada raksasa tua,” kata dia.
“Kaum kapitalis Eropa sudah hidup ratusan tahun kaya, kapitalis AS ratusan tahun sudah tua,” sambungnya.
Kekuatan China, lanjut Panji, tidak dapat terlepas dari peran Deng Xiaoping yang terkenal dengan pernyataannya, ‘tidak peduli apakah itu kucing putih atau kucing hitam, selama bisa menangkap tikus, itu adalah kucing yang baik’.
“Jangan pura-pura kucing yang menyayangi tikus seperti yang dilakukan oleh kaum imperalis kapitalis. Seperti menyayangi rakyatnya tapi dia mencengkeram. Bahasa China begitu, entah ngerti entah tidak orang China itu,” tuturnya.
“Kucing galak, pura-pura sayang kepada tikus. Kan tikus makanan kucing, di mana ada kucing yang sayang pada tikus,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"