Ia menegaskan, kalau para pelaku tidak terungkap dan angsa hitam tidak berhasil dimatikan pada demonstrasi akhir Agustus kemarin, maka potensi ini akan tetap mengancam.
"Angsa hitamnya enggak keuber, ya siap-siap, angsa hitamnya lepas lagi karena tidak ada pembelajaran, minimal di level taktikal yang sedang dilakukan oleh aparat keamanan saat ini," ujarnya.
Andi menyampaikan, angsa hitam tersebut bisa jadi akan kembali menunggangi aksi demonstrasi dengan isu yang berbeda.
"Namanya juga angsa hitam ya sangat-sangat jarang untuk orang itu memperhatikan. Dia begitu berteduh di pohon yang rindang enggak kelihatan," katanya.
Andi melanjutkan, bulu angsa biasanya putih sehingga relatif lebih mudah ditemukan. "Ini black swan, angsa hitam ya. Itu kalau muncul di komunitas intelijen, itu disebut skenario terburuk akan pecah. Udah pecah kemarin jangan sampai pecah lagi," katanya.***