Manchester City di Ujung Tanduk di Liga Champions: Laga Hidup Mati Menanti

KONTEKS.CO.ID - Manchester City berada dalam situasi kritis di Liga Champions 2024-2025. The Citizens saat ini menempati posisi ke-25 klasemen Fase Liga dengan koleksi delapan poin, di luar zona aman untuk lolos ke babak berikutnya.

Dalam tujuh pertandingan yang telah dijalani, City mencatatkan dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan. Kekalahan terbaru mereka adalah saat bertandang ke markas Paris Saint-Germain, di mana mereka takluk dengan skor 2-4.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyadari betul tekanan yang dihadapi timnya. City masih memiliki satu laga tersisa di fase liga, yaitu melawan Club Bruges.

Guardiola menegaskan bahwa hanya kemenangan yang bisa memastikan langkah mereka tetap hidup di kompetisi elite Eropa musim ini.

Baca Juga: Cacat Prosedur, Menteri ATR Nusron Wahid Resmi Cabut HGB dan SHM Pagar Laut Tangerang

"Itu bisa terjadi. Kalau kami tidak menang, maka kami tidak pantas lolos," ujar Guardiola seperti dikutip dari BBC.

"Sporting lawan yang tangguh, PSG tangguh, Juventus tangguh. Semua pertandingan tandang yang kami jalani sangat sulit. Ini adalah realitas. Kami tidak meraih cukup poin sejauh ini."

"Pertandingan terakhir melawan Bruges akan menentukan apa yang harus kami lakukan. Kami harus menunjukkan bahwa kami layak berada di Liga Champions," tambahnya.

Manchester City menghadapi tekanan besar untuk memenangkan pertandingan terakhir melawan wakil Belgia, Club Bruges. Bruges sendiri telah menunjukkan performa solid di kompetisi ini, sehingga laga diprediksi tidak akan berjalan mudah bagi Manchester City.

Selain harus menang, City juga bergantung pada hasil pertandingan lain untuk memastikan posisi mereka di zona aman. Situasi ini membuat laga melawan Bruges menjadi momen hidup mati bagi City di Liga Champions musim ini.

trump Baca Juga: Trump Kembali Tarik AS Keluar dari WHO, Apa yang Terjadi Kemudian?

Dalam beberapa musim terakhir, Manchester City selalu menjadi salah satu tim unggulan di Liga Champions. Namun, musim ini, performa mereka di fase liga menunjukkan inkonsistensi yang mencolok.

Kekalahan dari PSG menjadi salah satu bukti bahwa City masih menghadapi tantangan besar untuk tampil konsisten di level tertinggi Eropa.***