Malam itu, dua generasi Persija seperti menyatu: Bepe di masa lalu, dan Eksel yang kini meneruskan "bahasa udara" khas Macan Kemayoran.
Bahasa dari Langit
Dua sundulan di Kanjuruhan bukan hanya gol kemenangan, melainkan simbol bahwa Persija masih punya ruh juang yang sama; tenang, kuat, dan berani melawan tekanan.
Dan di tengah sorak sorai penonton, Eksel Runtukahu seolah menulis ulang kisah lama, kisah tentang kepala yang berpikir cepat, melompat tinggi, dan menundukkan rasa ragu.
Malam itu, Persija menang 2-1. Tapi lebih dari itu, bahasa udara Bepe kini telah menemukan penerjemah barunya.***
Artikel Terkait
Bank Jakarta Jadi Sponsor Resmi Persija Arungi Super Liga 2025-2026
Persija Jakarta Sisakan Satu Slot Pemain Asing, Muncul Nama Dua Eks Striker Top Eropa
Duka Persija atas Berpulangnya IGK Manila: Mari Kirimkan Doa Terbaik!
Persija Kunci Rizky Ridho, Kontrak Baru Siap Jadi Kenyataan
Bambang Pamungkas Resmi Jadi Direktur Olahraga Persija, Fokus Transfer dan Pemain Muda