Meski begitu, ungkap Aji, para ahli menegaskan hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat bahwa mikroplastik secara langsung menyebabkan penyakit tertentu. Tingkat paparannya pada populasi umum masih rendah dan terus menjadi fokus penelitian.
Sebagai langkah pencegahan, Aji mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, dan tidak membakar sampah plastik.
“Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik,” sarannya.
Warga juga dimbau membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta ikut memilah sampah. Langkah kecil tersebut penting untuk menekan jumlah plastik di lingkungan dan mencegah terbentuknya lebih banyak mikroplastik di masa depan. ***
Artikel Terkait
Gawat, Konsumsi Mikroplastik Orang Indonesia Terbanyak No 2 di Dunia: Sumber Makanan Laut!
Cek Teh Celup yang Diduga Mengandung Mikroplastik: Ada Sosro, Sariwangi hingga Tong Tji
Ilmuwan Ungkap Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Atmosfer Ibu Kota Sudah Tercemar!
DLH Jakarta Diminta Segera Lakukan Penelitian untuk Atasi Hujan Mikroplastik
BRIN Ungkap Temuan Air Hujan yang Tumpah di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik: Alarm Bersama!