Tak Sepenuhnya Bahagia di Sepakbola, Kylian Mbappe Ogah Sang Anak Ikuti Jejaknya

KONTEKS.CO.ID - Kylian Mbappe dikenal sebagai salah satu bintang terbesar di dunia sepakbola, namun striker Real Madrid itu mengungkap sisi lain dari kehidupannya.

Meski sukses besar, ia mengaku tidak sepenuhnya bahagia dan bahkan tidak ingin anaknya kelak menjadi pesepakbola.

Perjalanan Mbappe dimulai dari AS Monaco, sebelum bersinar di Paris Saint-Germain dan akhirnya bergabung dengan Real Madrid, klub raksasa Spanyol.

Baca Juga: Jejak Politik Rahayu Saraswati, Putri Hashim dan Keponakan Prabowo yang Pilih Mundur dari DPR RI Periode 2024–2029

Prestasinya pun mengilap, termasuk membawa Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 saat usianya baru 19 tahun.

Kini, Liga Champions masih menjadi target utamanya bersama Los Blancos.

Dengan gaji super besar—dilaporkan mencapai 600 ribu Euro per pekan, belum termasuk bonus—Mbappe seakan hidup dalam kemewahan.

Baca Juga: Tiga Titik Demo 11 September 2025 di Jakarta, Aktivis PMII Geruduk Kantor DPP PKB

Namun di balik semua itu, ia mengakui hanya kecintaan terhadap permainan yang membuatnya tetap bertahan di dunia sepakbola yang keras.

“Saya seorang fatalis di sepakbola, tapi tidak dalam hidup. Hidup itu indah, tapi sepakbola punya realitasnya sendiri,” ujar Mbappe kepada L’Equipe, dikutip The Guardian.

Menurutnya, banyak orang hanya menikmati pertandingan di stadion tanpa tahu lika-liku yang terjadi di balik layar.

Baca Juga: Stafsus Presiden Zita Anjani Buat Kecewa Seminar Nasional Magpar Unpad 2025

“Kalau bukan karena gairah terhadap sepakbola, mungkin saya sudah lama merasa jenuh,” lanjutnya.

Pemain berusia 26 tahun itu juga menegaskan, ia tidak ingin mendorong anaknya untuk masuk ke dunia sepakbola profesional.