Berbeda jika ia memilih pindah ke liga lain seperti Liga Inggris atau Bundesliga, di mana ia harus beradaptasi dengan budaya sepak bola, cuaca, dan intensitas pertandingan yang berbeda.
Bertahan di Italia membuatnya bisa fokus langsung ke performa tanpa beban adaptasi yang berat.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Kirim Utusan Khusus ke Indonesia, Ada Apa?
3. Peluang Bermain Sebagai Starter Lebih Terjamin
Salah satu alasan Jay memilih Sassuolo adalah peluang untuk tetap menjadi pemain inti.
Statusnya sebagai kapten Timnas Indonesia dan bek andalan di Venezia memberi modal kuat untuk merebut posisi utama di lini belakang Sassuolo.
Jika ia memutuskan bergabung dengan klub besar seperti AC Milan, Inter Milan, atau Aston Villa, persaingan memperebutkan posisi starter akan jauh lebih ketat.
Di Sassuolo, peluangnya untuk tampil reguler lebih besar, yang artinya jam terbang dan konsistensinya tetap terjaga.
Transfer Jay Idzes ke Sassuolo adalah langkah strategis untuk mempertahankan level kompetisi, memperlancar adaptasi, dan memastikan menit bermain yang stabil.
Dengan keputusan ini, kariernya di Serie A punya peluang berkembang lebih cepat sekaligus menjaga performanya di level tim nasional.***
Artikel Terkait
El Clasico Legend Sambangi Jakarta, Bintang Madrid dan Barcelona Siap Turun Gunung
Waduh, Barcelona Terancam Gagal Daftarkan Marcus Rashford ke La Liga
Luis Milla dan Patrick Kluivert Berpeluang Meramaikan El Clasico Legends di Jakarta
Kejagung Tetapkan Putri Bos Sawit Surya Darmadi Buronan Pencucian Uang
Tok, Sassuolo Resmi Rekrut Jay Idzes: Pemain Timnas Indonesia Termahal, Nilainya Rp189,5 Miliar