"Di sini, kami percaya bahwa kejujuran adalah nilai utama. Tanpa itu, tak ada gunanya bicara soal trofi atau kemenangan," begitu kira-kira semangat yang ditegaskan oleh manajemen.
Fokus ke Pembinaan dan Sosial, Bukan Profit Sementara
Baca Juga: Cara Mendapatkan BPKB Elektronik atau e-BPKB, Catat Panduan Lengkap untuk Pemilik Kendaraan
Sejak didirikan, Malut United memang memiliki pendekatan berbeda dibanding banyak klub lain.
Mereka tidak buru-buru mengejar keuntungan finansial.
Selama dua tahun berdiri, klub ini memprioritaskan pembentukan identitas, pembangunan infrastruktur, dan program sosial—khususnya pembinaan pemain muda di Maluku dan Maluku Utara.
Langkah berani mencopot dua nama besar pun sejalan dengan semangat tersebut: membangun klub yang sehat dari akar hingga pucuknya.
Baca Juga: Stafsus Yovie Widianto Jadi Komisaris Pupuk Indonesia, Dinilai Cocok Beri Sentuhan Inovatif
Musim Baru, Harapan Baru Tanpa Beban Lama
Kini Malut United tengah bersiap menatap musim kompetisi berikutnya.
Dengan tantangan yang lebih berat dan persaingan yang kian ketat, mereka ingin memastikan bahwa segala bentuk ketidaksesuaian di internal tim telah dibereskan sejak awal.
Dengan langkah tegas ini, klub berharap bisa mengembalikan fokus penuh ke lapangan—tempat di mana kejujuran, kerja keras, dan semangat tim benar-benar diuji.***
Artikel Terkait
Preview Chelsea Vs LAFC: Duel Panas Pembuka Grup D Piala Dunia Antarklub 2025
Jelang Piala AFF U-23 2025, Vanenburg Panggil 30 Pemain untuk TC Timnas Indonesia
Tolak Tawaran Fantastis Al Hilal, Legenda Manchester United Sebut Bruno Fernandes Memang Layak Jadi Kapten Tim
Jean-Paul van Gastel, PSIM Yogyakarta Rekrut Mantan Asisten Pelatih Ronald Koeman dan Giovanni van Bronckhorst
Debut Cristian Chivu di Piala Dunia Antarklub 2025: Inter Milan Hadapi Monterrey di Laga Perdana Grup E