Namun, dia memilih jalan memutar—keluar dari zona nyaman dan mengejar menit bermain.
Celtic menjadi batu loncatan pertamanya, di mana ia mencuri perhatian lewat permainan yang berani dan berenergi tinggi.
Lalu datanglah Leverkusen.
Di Bundesliga, Frimpong bukan sekadar pemain, tapi senjata.
Baca Juga: Kejati DKI Jakarta Tetapkan 1 Tersangka Baru Korupsi Telkom, Kini Jadi 10 Orang
Musim 2023/2024, ia tak hanya mencatat assist dan gol dari posisi bek, tapi juga menjadi tulang punggung keberhasilan.
Leverkusen menorehkan sejarah: menjuarai liga tanpa satu pun kekalahan, sebuah pencapaian yang bahkan Bayern Munich belum pernah kecap.
Gaya Main Frimpong, Solusi Masa Depan Liverpool?
Jika Anda berpikir Frimpong hanya pelari cepat dari sisi sayap, pikir lagi.
Baca Juga: Kalahkan Raksasa Manchester City, Gagalkan Penalti: Crystal Palace Juara Piala FA 2024-2025
Ia adalah tipe bek yang tahu kapan harus menusuk, kapan menahan diri, dan kapan menjadi pemecah kebuntuan.
Dia membawa semangat progresif—sesuatu yang sangat Liverpool, terutama dalam era di mana bek kanan bukan lagi sekadar pengawal tepi lapangan, tapi juga penggerak serangan.
Kepergian Trent memang akan meninggalkan lubang dalam hal visi umpan panjang dan distribusi.
Tapi Frimpong datang dengan senjata berbeda—penetrasi langsung, kerja sama di ruang sempit, dan ketajaman membaca momentum.
Baca Juga: Anti-Nyasar, Berikut Rincian Nomor Bus Shalawat dan Terminal yang Wajib Jemaah Haji Tahu
Artikel Terkait
Setelah Timnas Indonesia, Jepang Lawan Meksiko Tuan Rumah Piala Dunia 2026
Preview Crystal Palace Vs Manchester City: Gelar Penebus Kegagalan The Citizens di Musim Ini
Dean Huijsen Resmi Gabung Real Madrid: Dari Buangan Juventus Jadi Harapan Baru di Bernabeu
Kalahkan Raksasa Manchester City, Gagalkan Penalti: Crystal Palace Juara Piala FA 2024-2025
Crystal Palace Juara Piala FA setelah 154 Tahun Silam Ikut Mendirikan, Penantian nan Epik!