KONTEKS.CO.ID –Â Apa perbedaan dari yatim dan piatu? Dalam Islam, menyantuni anak yatim dan piatu merupakan salah satu hal yang dianjurkan, bahkan Rasulullah mejanjikan dan menjamin surga kepada orang-orang yang mau menanggung hidup dari golongan anak-anak tersebut. Berikut ini beberapa perbedaan dari yatim dan piatu.
Arti Yatim dan Piatu
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari kata yatim adalah sebagai anak yang tidak memiliki ayah karena ayahnya sudah meninggal.
Sementara, kata piatu ini seringkali dimaknai sebagai anak yang tidak memiliki orang tua.
Namun, yatim dan piatu sering juga dimaknai yang sama dan disebut dengan yatim piatu. Yatim piatu adalah anak yang tidak beribu atau berayah lagi karena telah ditinggal meninggal (mati).
Sedangkan dalam agama Islam, yatim ini diartikan sebagai seorang anak yang belum baligh dan telah ditinggal wafat oleh ayahnya.
Sementara, piatu memiliki artisebagai seorang anak belum baligh yang telah ditinggal wafat oleh ibunya.
2. Kriteria
Perlu diketahui, perbedaan ini ada kriteria khususnya. Namun, tidak semua orang yang tidak memiliki ayah disebut yatim dan tidak semua orang yang tidak memiliki ibu disebut piatu.
Seorang anak yang belum berusia baligh dan sudah ditinggal mati oleh ayah, baru bisa dikatakan sebagai anak yatim.
Sementara, anak yang belum berusia baligh dan sudah ditinggal mati oleh ibi, baru bisa dikatakan sebagai anak piatu.
3. Hak Santunan
Status ini ada perbedaan apabila dilihat dari segi hak santunan yang bisa diberikan.
Karena anak yatim sudah tidak memilih ayah, maka mereka berhak mendapatkan hak santunan lebih utama apabila dibandingkan anak piatu.
Hal ini disebabkan karena, ayah merupakan pencari nafkah dalam sebuah keluarga sudah tidak ada lagi, sehingga anak yatim dari segi materi lebih membutuhkan mendapat santunan.
Kondisi ini berbeda dengan anak piatu yang ditinggal wafat oleh ibu, karena anak piatu masih memiliki ayah sebagai mencari nafkah sehingga masih berkecukupan.
Namun, anak piatu pastinya akan merasa kehilangan kasih sayang dari seorang ibu, karena seorang ibu memiliki peran untuk menyayangi dan mendidik mereka.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"