KONTEKS.CO.ID – Museum Perumusan Naskah Proklamasi, yang kini menjadi bagian penting dari sejarah nasional Indonesia, memiliki latar belakang yang kaya dan menarik. Bangunan bersejarah ini terletak di Jalan Imam Bonjol 1, Menteng, Jakarta Pusat.
Dibangun pada tahun 1927 dengan fungsi sebagai kediaman resmi konsulat Kerajaan Inggris. Namun, takdir mengantarkan bangunan ini pada perjalanan yang tak terduga, hingga akhirnya menjadi simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa.
Pada awalnya, bangunan ini adalah bagian dari empat rumah tinggal besar di sekitar Taman Surapati. Merupakan bagian dari konsep taman kota pertama di Indonesia yang dirancang oleh Belanda pada tahun 1910.
Bangunan museum itu berada pada tanah seluas 3.914 m2 dan luas bangunan 1.138,10 m2. Ketika pecah Perang Pasifik, gedung ini digunakan British Council General, sampai Jepang akhirnya menduduki Indonesia.
Bangunan itu adalah salah satu dari rumah tinggal mewah di daerah Menteng, terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan ukuran kavlingnya. Museum Perumusan Naskah Proklamasi termasuk dalam golongan villa besar.
Bangunan ini hasil rancangan arsitek Johan Frederik Lodewijk Blankenberg, yang juga merancang beberapa bangunan bersejarah lainnya di sekitar Taman Surapati. Dengan arsitektur gaya art deco yang khas, bangunan ini memiliki ciri-ciri unik.
Misalnya atap perisai dengan sudut curam serta garis-garis horisontal dan vertikal yang memperkaya detail bangunan.
Perjalanan menuju pembentukan museum ini dimulai pada tahun 1981, saat kontrak rumah tersebut dengan Duta Besar Inggris berakhir. Pada saat itu, rapat koordinasi dilakukan untuk membahas alih fungsian bangunan ini.
Gagasan untuk mengubahnya menjadi museum muncul dari Mendikbud Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada tahun 1984. Setelah kajian yang matang, gedung ini akhirnya menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada tanggal 26 Maret 1987.
Tim Penelitian Kesejarahan Pendirian Museum Perumusan Naskah Proklamasi berperan penting dalam mewujudkan gagasan ini. Sehingga dengan dedikasi dan usaha keras, tim ini berhasil merestorasi bangunan ini sesuai dengan konteks sejarahnya.
Selain itu juga, termasuk menghubungi saksi-saksi pelaku yang pernah tinggal bersama Laksamana Tadashi Maeda.
Kini, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menjadi salah satu destinasi bersejarah yang penting di Indonesia. Bangunan ini tidak hanya mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan dalam merumuskan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945.
Tetapi juga menjadi simbol pengabdian dan dedikasi dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa. Sehingga dengan terus merawat dan memperluas koleksi serta program-program edukasi, museum ini terus menceritakan kisah inspiratif bagi generasi masa depan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"