KONTEKS.CO.ID — Kromosom adalah struktur genetik yang terdapat di dalam inti sel dan membawa informasi genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pada manusia, terdapat 23 pasang kromosom, di mana salah satunya adalah kromosom seks yang memainkan peran penting dalam penentuan jenis kelamin.
Salah satu kromosom seks yang menjadi fokus perhatian adalah kromosom X, yang juga dikenal sebagai autosom.
Kromosom X hadir dalam dua salinan pada wanita, sedangkan pada pria hanya terdapat satu salinan kromosom X dan satu salinan kromosom Y.
Perbedaan ini menyebabkan wanita memiliki karyotipe XX, sementara pria memiliki karyotipe XY. Kromosom X pada wanita dan pria memiliki perbedaan dalam hal ukuran dan jumlah gen yang mereka bawa.
Peran utama kromosom X terletak pada penentuan jenis kelamin pada manusia. Ketika sel telur wanita yang mengandung satu salinan kromosom X dibuahi oleh sperma pria yang mengandung salah satu salinan kromosom X atau salinan kromosom Y, maka jenis kelamin embrio yang terbentuk akan ditentukan oleh jenis kromosom yang diwariskan oleh sperma tersebut.
Selain itu, kromosom X juga membawa banyak gen yang berperan dalam pengaturan berbagai karakteristik fisik dan fungsional pada manusia.
Gen-gen ini dapat mengontrol perkembangan dan pertumbuhan organ-organ penting, pengaturan hormon, dan peran dalam sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, ketidakseimbangan atau kelainan pada kromosom X dapat menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan genetik.
Salah satu contoh penyakit yang terkait dengan kelainan pada kromosom X adalah sindrom Turner. Sindrom Turner terjadi pada wanita yang hanya memiliki satu salinan kromosom X atau memiliki kelainan pada struktur kromosom X mereka.
Sindrom ini dapat menyebabkan masalah pertumbuhan, kelainan pada organ reproduksi, dan karakteristik fisik yang khas.
Selain itu, ada juga kelainan genetik lain yang terkait dengan kromosom X, seperti hemofilia dan distrofi otot Duchenne. Hemofilia adalah gangguan perdarahan yang disebabkan oleh mutasi pada gen-gen yang terletak pada kromosom X.
Distrofi otot Duchenne juga merupakan penyakit yang terkait dengan kelainan pada gen pada kromosom X dan menyebabkan kelemahan otot progresif pada pria.
Studi tentang kromosom X terus berlanjut dan menjadi subjek penelitian yang menarik. Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana kromosom X memengaruhi jenis kelamin dan karakteristik fisik, tetapi juga membantu kita memahami lebih lanjut tentang kelainan genetik yang terkait dengan kromosom ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"