KONTEKS.CO.ID - Filter udara mobil memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga performa mesin. Komponen ini berfungsi untuk menyaring debu, kotoran, dan partikel lain agar tidak masuk ke ruang bakar.
Dengan adanya filter udara yang bersih dan berfungsi baik, mesin dapat bekerja optimal dengan campuran udara dan bahan bakar yang ideal.
Namun, seiring pemakaian, filter udara bisa mengalami penurunan kinerja akibat penumpukan kotoran.
Baca Juga: Bukalapak Tutup Layanan Marketplace, Kini Fokus Jualan Token Listrik hingga BPJS Kesehatan
Jika kondisi ini dibiarkan, dapat berdampak negatif pada efisiensi bahan bakar hingga performa kendaraan secara keseluruhan.
Dampak Filter Udara yang Kotor
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, salah satu tanda filter udara yang sudah tidak efektif adalah performa mobil yang menurun atau konsumsi bahan bakar yang semakin boros.
“Biasanya, mobil yang filter udaranya kotor akan terasa berat saat berakselerasi. Selain itu, emisi gas buang juga bisa meningkat karena campuran udara dan bahan bakar yang tidak ideal,” jelas Lung Lung.
Baca Juga: Lagi, Dua Polisi Terlibat Pemerasan Penonton DWP 2024 Disanksi Demosi 5 Tahun
Ia juga menambahkan, “Filter udara itu seperti paru-paru mobil. Kalau tersumbat, udara yang masuk jadi tidak optimal, dan itu langsung memengaruhi kinerja mesin.”
Pentingnya Perawatan Rutin
Lung Lung menyarankan agar filter udara diperiksa secara rutin, terutama jika mobil sering digunakan di daerah berdebu atau dengan tingkat polusi tinggi.
Idealnya, filter udara diganti setiap 10.000 hingga 15.000 kilometer, tergantung pada kondisi jalan dan lingkungan.
Dengan melakukan perawatan yang teratur, pemilik kendaraan dapat menjaga efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi gas buang, dan memperpanjang umur mesin.
Baca Juga: Jadi Trending Topic X, Louis van Gaal: Apakah Kalian Siap?
Filter udara mobil adalah komponen kecil yang memiliki dampak besar terhadap kinerja kendaraan.