KONTEKS.CO.ID – Mobil listrik semakin populer dan kini terjual lebih banyak dibandingkan mobil diesel di sejumlah negara.
Meskipun harga mobil listrik harganya lebih tinggi daripada model mesin BBM, sebuah studi oleh Swiss Touring Club menunjukkan, kendaraan listrik lebih murah untuk dimiliki dan digunakan selama masa pakainya.
Studi tersebut membandingkan total biaya kepemilikan lima mobil listrik dan bensin populer di Swiss selama 10 tahun. Dengan jarak tempuh masing-masing 75.000 km, 150.000 km, dan 300.000 km.
Perbandingannya memperhitungkan biaya bahan bakar—0,27 franc Swiss (0,22 euro) per kWh untuk listrik. Dan 1,78 franc (1,73 euro) per liter bensin—serta harga pembelian.
Mengapa Mobil Listrik Lebih Murah?
Meskipun harga bahan bakar berbeda antarnegara, penelitian ini memberikan wawasan yang bermanfaat.
Ini menunjukkan bahwa mobil berbahan bakar bensin belum tentu lebih murah, meskipun biaya di awal lebih rendah. Misalnya, SUV bensin Volkswagen Tiguan Allspace berharga 52.800 franc (48.200 euro).
Selama 10 tahun dan 300.000 km, pemiliknya akan menghabiskan 44.860 franc (45.139 euro) untuk bahan bakar.
Sebaliknya, Tesla Model 3 hanya akan dikenakan biaya 11.908 franc (11.982 euro) untuk periode yang sama. Walaupun harga pembeliannya lebih tinggi 44.990 euro.
Secara keseluruhan, Model 3 adalah mobil termurah untuk dimiliki dan dijalankan dalam penelitian ini. Hatchback listrik Volkswagen ID.3 menghemat sekitar 8.000 franc dibandingkan Golf bensin selama 10 tahun. Padahal Golf harganya 5.000 franc lebih murah di awal.
Dari 10 model yang dibandingkan, Volkswagen Tiguan Allspace memiliki biaya pengoperasian tertinggi hampir 170.000 euro selama 10 tahun. Karena biaya bahan bakar 44.860 euro untuk 300.000 km.
Sebaliknya, Tesla Model 3 berharga di bawah 12.000 euro bahan bakar untuk jarak dan periode yang sama. SUV Tesla Model Y memiliki rasio biaya-jarak tempuh yang serupa dengan biaya listrik yang sedikit lebih tinggi sekitar 13.700 euro.
Perbandingan juga mendukung model listrik dalam merek. SUV listrik Skoda Enyaq 80 menghemat hampir 13.000 euro selama 10 tahun dibandingkan diesel Skoda Octavia. Meskipun biayanya 10.000 euro lebih mahal di awal.
Perbedaan biaya lebih kecil selama periode atau jarak tempuh yang lebih pendek, tetapi masih lebih menyukai mobil listrik dalam banyak kasus.
Misalnya, Volkswagen ID.3 dan Golf yang melaju sejauh 150.000 km selama 10 tahun berbeda dalam biaya pengoperasian sebesar 8.000 euro untuk ID.3 listrik.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pengemudi harus mempertahankan kendaraan listrik selama beberapa tahun untuk mendapatkan keuntungan finansial dari biaya operasional yang lebih rendah. Kesimpulan ini kemungkinan juga berlaku di beberapa negara
Singkatnya, studi Swiss Touring Club memberikan bukti kuat bahwa kendaraan listrik lebih murah untuk dimiliki dan dioperasikan daripada mobil berbahan bakar bensin selama masa pakainya.
Laman Giz China, menyebutkan, manfaat biaya adalah alasan yang meyakinkan bagi lebih banyak pengemudi untuk beralih dari mesin konvensional ke kendaraan listrik.
Mobil Listrik lebih Irit
Mobil listrik telah menjadi berita utama karena ramah lingkungan dan efisiensinya. Pertanyaan yang muncul adalah apakah mobil ini lebih murah daripada rekan termalnya.
Jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan, karena bergantung pada beberapa faktor.
Pertama, penting untuk memahami berbagai teknologi yang terlibat dalam mobil listrik dan termal.
Mobil termal ditenagai oleh mesin pembakaran internal yang membakar bahan bakar fosil seperti bensin atau solar untuk menghasilkan energi. Mobil listrik, di sisi lain, menggunakan motor listrik yang ditenagai oleh baterai yang dapat diisi ulang. Perbedaan teknologi ini membawa beberapa implikasi ekonomi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"