KONTEKS.CO.ID – Salah satu komponen vital dalam kendaraan adalah rem, dan ada dua jenis rem yang populer digunakan. Ada rem cakram dan rem tromol.
Rem ini memiliki kegunaan untuk menghentikan laju kendaraan, namun desain rem cakram dengan rem tromol dibuat berbeda.
Rem tromol sendiri merupakan salah satu tipe rem yang biasanya dipakai dalam kendaraan roda dua atau roda empat. Baik pada motor dan mobil cara kerja rem tromol hampir sama.
Pada kendaraan sepeda motor, rem tromol dioperasikan secara mekanik yang terdiri dari rod (batang penggerak) dan brake pedal (pedal rem) untuk pengoperasiannya.
Rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak di dalam dan luar. Kampas di bagian luar berbentuk mangkuk yang disebut sebagai tromol rem.
Adapun cara kerja rem tromol pada kendaraan roda dua yaitu
– Kabel atau batang penghubung ditarik
– Tuas rem akan memutar cam/nok di sepatu rem
– Sepatu rem mengembang sehingga kanvas rem bergesekan dengan tromol
– Rem tromol besi dipadukan dengan hub menghasilkan panas dari gesekan
– Gesekan brake lining berkurang, kemudian roda pun berhenti.
Rem tromol ini bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan akan mengubah energi putar (gaya kinetik) pada tromol menjadi energi panas. Saat putaran roda akan berhenti, temperatur sekitar rem otomatis akan meningkat.
Sedangkan pada kendaraan roda empat, rem tromol biasanya menggunakan sistem rem hidrolik karena memanfaatkan tekanan hidrolik untuk membantu melakukan tekanan kanvas rem. Cara kerja rem tromol hidrolik yaitu dengan memanfaatkan tekanan hidrolik untuk menekan dua sepatu rem ke tromol rem.
Apabila mobil menggunakan sistem rem tromol maka rem tersebut terletak di roda belakang mobil sebagai bagian dari sistem pengereman belakang. Adapun cara kerja rem tromol mobil yaitu:
– Saat kita menginjak pedal rem, maka push rod pada master silinder akan ditekan secara otomatis
– Piston lalu bergerak maju sehingga mengecilkan volume dari arah depan piston
– Terjadilah pengecilan volume di depan piston yang menyebabkan fluida terdorong keluar
– Tekanan fluida berubah menjadi energi mekanis pada wheel cylinder
– Piston pada wheel cylinder akan bergerak keluar menekan kanvas rem menyebabkan pedal mengembang
– Muncul gesekan dan panas hingga putaran tromol rem perlahan mengurangi laju kendaraan hingga akhirnya berhenti.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"