KONTEKS.CO.ID – Daya kontrol DPR terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran akan lemah jika hanya PDIP dan PKS yang menjadi partai opsisi pemerintah.
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos mengatakan,jika hanya menyisakan PDIP dan PKS sebagai partai oposisi tentu fungsi kontrol tidak cukup kuat.
“Kalau akhirnya di Parlemen hanya tersisa PDIP bahkan misalnya dengan PKS sekalipun, maka tentu daya kontrolnya terhadap pemerintah tidak cukup kuat,” katanya kepada KONTEKS.CO.ID, Selasa, 30 April 2024.
Kendati begitu, adanya opsisi pemerintah akan tetap memberikan kontrol terhadap pemerintahan agar sewenang-wenang.
“Tetapi paling tidak ada alarm bagi pemerintah dalam mengeksekusi setiap kebijakan agar tidak sewenang-wenang dan keluar dari rel konsitusi,” katanya.
“Artinya mekanisme cek and balancingnya tidak cukup baik alias tidak seimbang,” ujarnya.
Dia menjelasan, pengambilan keputusan di Parlemen lebih dominan musyawarah mufakat dan berdasarkan suara terbanyak.
“Artinya sekritis apapun PDIP sebagai oposisi tidak akan mampu mempengaruhi kebijakan kedepan,” katanya.
“Nah karena oposisi di Parlemen lemah, maka kelompok penekan (pressure group) seperti akademisi, mahasiswa, ormas, dll harus menjadi parlemen jalanan untuk terus memberikan kritik, masukan dan saran kepada Pemerintah,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"