KONTEKS.CO.ID – Tesla dikabarkan akan membangun fasilitas pemurnian lithium hidroksida tingkat baterai. Perusahaan mengklaim itu akan menjadi yang pertama dari jenisnya di Amerika Utara.
Saat ini, perusahaan telah menyambangi Kantor Pengawas Keuangan Texas untuk meminta keringanan pajak. Tesla juga mengatakan, jika selesai fasilitas tersebut akan mengolah bahan baku bijih menjadi bahan yang dapat digunakan untuk produksi baterai.
Lithium hidroksida yang dihasilkan akan diangkut dengan truk dan kereta api ke berbagai basis manufaktur baterai Tesla untuk mendukung produksi skala besar. Kilang lithium akan mendukung produksi pabrik baterai kendaraan listrik.
Kilang Lithium
Selain itu, Tesla mengatakan, fasilitas tersebut akan menggunakan proses inovatif yang akan mengonsumsi lebih sedikit bahan kimia berbahaya dibandingkan proses tradisional.
Pabrik juga akan menghasilkan produk sampingan yang dapat digunakan kembali. Proyek konstruksi akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2022. Namun, ada laporan bahwa produksi komersial tidak akan dimulai hingga kuartal keempat tahun 2024.
Pada 14 Juli tahun ini, sebut Reuters, Musk men-tweet bahwa baterai lithium adalah minyak baru, menegaskan nilai lithium dalam ekonomi modern. Selain itu, dia mendesak pengusaha untuk memasuki bisnis pemurnian lithium pada panggilan pendapatan Tesla pada bulan Juli.
Musk mengklaim persaingan di lithium tidak bisa hilang, dan itu adalah bisnis mencetak uang. “Harga lithium telah mencapai tingkat yang luar biasa! Tesla mungkin benar-benar harus terjun langsung ke penambangan (lithium) dan penambangan dalam skala besar kecuali kami meningkatkan biaya kami. Litium sendiri tidak kekurangan pasokan karena hampir ada di mana-mana di Bumi, tetapi ekstraksi/pemurniannya lambat,” kata Musk awal April lalu.
Perlu dicatat bahwa baru-baru ini, pemasok Tesla yakni Piedmont Lithium, sebuah perusahaan tambang lithium AS yang terkenal, mengeluarkan peringatan bahwa AS “tidak memiliki cukup” lithium untuk mencapai tujuan kendaraan listrik.
Sementara China saat ini merupakan pemain dominan di bidang pemurnian lithium. Saat ini, mereja memiliki lebih dari setengah kapasitas produksi dunia. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"