KONTEKS.CO.ID – Uni Eropa resmi meluncurkan penyelidikan anti-subsidi terhadap impor kendaraan atau mobil listrik China.
Langkah ini telah memicu gelombang penolakan dari Pemerintah Chian dan perwakilan industri. Mereka memandang penyelidikan tersebut sebagai tindakan proteksionis.
Keputusan Komisi Uni Eropa untuk memulai penyelidikan berasal dari kekhawatiran bahwa kendaraan listrik China, yang diduga mendapat manfaat dari subsidi negara, memasuki pasar Eropa dengan harga sangat rendah. Hal ini merupakan ancaman bagi industri kendaraan listriknya sendiri.
EV Arena, Senin 9 Oktober 2023 melaporkan, Kementerian Perdagangan China menyatakan ketidakpuasan terhadap penyelidikan tersebut. Alasannya, penyelidikan tidak memiliki cukup bukti dan tidak sejalan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Kementerian juga menyoroti singkatnya periode konsultasi UE dan kegagalannya menyediakan materi konsultasi yang memadai, yang menurut mereka melanggar hak-hak China.
Uni Eropa Selidiki Harga Mobil Listrik China
Asosiasi Produsen Otomotif Tiongkok (CAAM) juga menyuarakan sentimen serupa dan menyebut penyelidikan tersebut sebagai tindakan proteksionisme yang nyata.
Asosiasi menekankan bahwa pasar kendaraan listrik China sangat kompetitif dan tidak terlindung oleh subsidi. Mereka memperingatkan bahwa tindakan UE dapat mengganggu rantai pasokan otomotif global dan memperlambat perkembangan industri kendaraan listrik di seluruh dunia.
Menariknya, Komisi Eropa memulai penyelidikan tanpa adanya keluhan resmi dari industri UE. Namun, mereka mengklaim telah mengumpulkan cukup bukti yang menunjukkan bahwa masuknya kendaraan listrik bersubsidi dan harga rendah dari China dapat merugikan sektor kendaraan listrik di UE.
Data memberikan gambaran yang jelas. Komisi mencatat bahwa pangsa penjualan kendaraan listrik China di Eropa telah meningkat menjadi 8% dan berpotensi mencapai 15% pada 2025.
Mereka percaya produsen Beijing mendapat manfaat dari berbagai bentuk subsidi. Termasuk hibah, pinjaman preferensial dari bank milik negara, rabat, dan pemotongan pajak. Subsidi ini telah memungkinkan terjadinya lonjakan impor murah ke Eropa.
Investigasi akan selesai dalam waktu 13 bulan. Jika Komisi menemukan dasar hukum, bea masuk anti-subsidi sementara dapat dikenakan dalam waktu sembilan bulan sejak penyelidikan termulai.
Namun ada hal yang berbeda, di tengah ketegangan perdagangan ini, ada seruan untuk berkolaborasi. CAAM menekankan industri otomotif China dan Eropa harus menjadi mitra, bukan musuh.
Mereka percaya bahwa pertumbuhan sektor otomotif bergantung pada persaingan yang sehat, bukan tindakan proteksionis. Asosiasi tersebut menyatakan kesediaannya untuk terlibat dalam dialog dengan industri UE untuk mengatasi keprihatinan bersama dan mendorong pengembangan kerja sama. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"