KONTEKS.CO.ID - Profil Aryanto Misel, penemu Niku Banyu atau Nikuba yang diabaikan BRIN. Penemuannya dianggap kontroversial karena menciptakan bahan bakar dari air.
Dia sejatinya bukan seorang penemu baru. Profil Aryanto Misel dikenal banyak menemukan beragam alat, tapi namanya melambung sejak Mei 2022.
Saat itu dia menghasilkan Niku Banyu yang disingkat Nikuba. Alat ini mengungdang kontroversial lantaran membuat alat yang sepertinya tak mungkin, yakni menghasilkan bahan bakar berbasis air, bukan minyak.
Merujuk laman resmi DPRD Kabupaten Cirebon, Aryanto sudah menghasilkan banyak alat yang berguna. “Ada 120-an alat yang sudah saya temukan, ya termasuk Nikuba ini,” katanya, dikutip Selasa 4 Juli 2023.
Pekerjaan menghasilkan alat-alat yang berguna dilakoninya karena kecintaannya terhadap ilmu fisika sejak masih berseragam SMP.
Aryanto "hepi" dapar membuat alat-alat fungsional. Jadi alatnya memang bisa digunakan dan bukan gimmick. Bahkan tak kurang delapan alat di sudah "diekspor" ke luar negeri, Jepang salah satunya.
“Sudah (ada alat) saya jual ke Jepang dan Hong Kong. Sejak SMP saya memang suka pelajaran ilmu fisika. Mempelajari ilmu fisika, memberi kenikmatan tersendiri bagi diri saya pribadi,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, penemuan pertamanya ialah Avtur khusus bahan bakar pesawat Aeromodelling di tahun 1987.
Delapan tahun berselang, dia memproduksi biodiesel hasil olahan minyak jelantah. Bahan bakar ini bisa dimanfaatkan kapal nelayan agar bisa menghemat biaya BBM mesin kapalnya.
Penciptaan biodiesel didorong melambungnya harga BBM sampai 100% saat itu. Imbasnya, banyak nelayan tak bekerja.
“Tahun 2005 harga BBM naik dari Rp2.200 menjadi Rp4.500 per liter,” katanya.
Profil Aryanto Misel dan Kontroversi Niku Banyu
Niku Banyu yang bisa disebut juga Nikuba Hidrogen menjadi buah bibir pada Mei tahun lalu. Ini merupakan alat yang diyakini sanggup mengubah air menjadi hidrogen.
Nah hidrogen ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Setetes air dklaim bisa melajukan motor sejauh 45-50 kilometer.
Bahan bakar hidrogen yang dikembangkan Aryanto bukan asal jadi. Dia menghabiskan waktu selama tujuh tahun untuk bisa menghasilkan teknologi ini.
Sayangnya, saat itu, alat yang ditemukan Aryanto diragukan peneliti laboratorium motor bakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur.
Dia menilai, kalau temuan Niku Banyu benar, maka Aryanto berhasil memenangkan lomba Shell Eco Marathon kelas Asia. Juga ada kemungkinan dikontrak pabrikan otomotif dunia.
Menariknya, di bulan Juni kemarin, Aryanto Misel diundang ke Italia untuk mempresentasi dan menguji coba temuannya.
Program didukung Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Dia pun berangkat ke Italia ditemani dua petinggi PT Octagon pada Jumat 16 Juni 2023.
Di Negeri Pizza, dia memperlihatkan cara kerja Niku Banyu di hadapan pabrikan otomotif dunia seperti Ducati, Ferrari dan Lamborghini. Bulan depan, dia akan kembali menindaklanjuti kerja sama tersebut. ***