• Senin, 22 Desember 2025

Siswa SMK di Purworejo Bangun Motor Listrik untuk Warga Desa, Dijamin Enggak Nyusahin

Photo Author
- Minggu, 22 Januari 2023 | 10:11 WIB
Tampak motor listrik SMK Muhammadiyah yang dibangun bekerja sama dengan PT Estima Solo. Foto: PP Muhammadiyah
Tampak motor listrik SMK Muhammadiyah yang dibangun bekerja sama dengan PT Estima Solo. Foto: PP Muhammadiyah

KONTEKS.CO.ID - Siswa SMK Muhammadiyah Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, berhasil membangun sepeda motor listrik. Hebatnya, motor ini didesain berdasarkan kondisi medan pedesaan.

Hasil rancang bangun mereka pun diapresiasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Muhadjir yang juga Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu memesan motor listrik rakitan siswa SMK Muhammadiyah Purwodadi, Purworejo.

Laman PP Muhammadiyah menginformasikan, motor listrik rakitan tersebut merupakan bagian dari kerja sama dengan PT Estima Solo, Jawa Tengah.

Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo mengatakan, Muhadjir Effendy memesan motor listriknya ketika mengunjungi stand SMK Muhammadiyah Purwodadi di Muhammadiyah Innovation and Technology Expo (MITE) di acara Muktamar ke-48 lalu di Solo.

“Beliau mengapresiasi motor dan mobil listrik kami, serta sempat menandatangani motor listrik rakitan kami hingga memesan satu unit,” ungkapnya.

Meski demikian, Muhadjir ingin ada modifikasi baterai pada motor listrik yang dirakit siswa-siswi SMK ini, dan pesanannya dalam waktu dekat bakal dikirim.

Selain Muhadjir, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah juga memesan dua unit dan Universitas Muhammadiyah Purworejo memesan satu unit.

Pada kesempatan berbeda, Andika Tri Wibowo, Guru Teknik Otomotif SMK Muhammadiyah Purwodadi, menjelaskan, pada awal pembuatannya, motor listrik ini memang diperuntukkan bagi masyarakat desa dengan desain sederhana untuk medan pedesaan.

Dia mencontohkan salah satu onderdil kendaraan yang diproduksi oleh siswa masih menggunakan produk yang mudah dijumpai oleh masyarakat desa. Misalnya aki yang digunakan sangat mudah dicari di toko-toko elektronik, hal itu diharapkan pemakai yang notabene masyarakat desa tidak kerepotan untuk mencari onderdil pengganti.

“Ini akinya memakai aki yang biasa, yang sudah banyak orang desa mengetahui jenis aki ini. Karena kalau aki ini rusak, masyarakat tidak kesulitan untuk mencari pengganti,” pungkas Andhika. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB
X