KONTEKS.CO.ID – Lewis Hamilton, juara dunia Formula Satu tujuh kali, telah membuat keputusan mengejutkan untuk meninggalkan tim Mercedes-nya pada akhir musim ini dan akan bergabung dengan tim Ferrari mulai 2025.
Keputusan ini telah menciptakan gebrakan besar dalam dunia olahraga, dengan banyak pihak menyebutnya sebagai transfer pembalap terbesar dalam sejarah.
Meskipun sebelumnya Hamilton telah memperpanjang kontraknya dengan Mercedes hingga 2025, tim tersebut mengonfirmasi bahwa Hamilton akan meninggalkan mereka setelah memilih opsi pelepasan dalam kontraknya.
Hamilton sendiri menyatakan bahwa meninggalkan Mercedes setelah 11 tahun adalah salah satu keputusan tersulit dalam karirnya, tetapi dia merasa waktunya tepat untuk menghadapi tantangan baru dengan Ferrari.
Ferrari juga mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak multi-tahun dengan Hamilton, menambahkan bahwa mereka sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan salah satu pembalap terbaik sepanjang masa.Â
Bagi Ferrari, kehadiran Hamilton dianggap sebagai pencapaian luar biasa, sementara bagi Mercedes, kehilangan Hamilton adalah kerugian besar.
Dengan bergabungnya Hamilton dengan Ferrari, ia akan meninggalkan tim yang sudah sangat dikenalinya untuk mencoba tantangan baru di lingkungan yang belum pernah ia jelajahi sebelumnya.
Ferrari, sebagai tim F1 yang paling sukses secara statistik, memiliki harapan besar bahwa Hamilton akan membantu mereka kembali ke puncak kesuksesan di ajang balap bergengsi ini.
Meskipun banyak yang yakin akan kemampuan Hamilton di lintasan, beberapa pihak menyoroti usia pembalap berusia 39 tahun ini sebagai faktor yang perlu diperhatikan.
Namun demikian, langkah Hamilton ke Ferrari dianggap sebagai langkah yang tepat untuk menyegarkan kembali semangatnya dan memberinya kesempatan untuk bersaing di puncak olahraga ini.
Kesepakatan ini juga membawa Hamilton bersama manajer tim Ferrari, Fred Vasseur, yang pernah menjadi atasannya di level junior.Â
Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang bagaimana Hamilton akan beradaptasi dengan lingkungan baru ini, langkah ini memiliki makna pribadi yang mendalam bagi Hamilton, yang sebelumnya menggambarkan mengemudi untuk Ferrari sebagai impian yang akhirnya terwujud.
(Laporan Grace Ekklesia Noel – Jurnalis Magang)
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"