KONTEKS.CO.ID – Razgatlioglu pisah dengan Yamaha di akhir WSBK 2023 gara-gara gagal ke MotoGP? Benarkah begitu? Simak reaksi sang pembalap di sini.
Razgatlioglu pisah dengan Yamaha di akhir WSBK 2023. Apa penyebabnya? Benarkah gaga-gara ia gagal naik kelas ke MotoGP?
Razgatlioglu yang berusia 26 tahun, yang juga merupakan pemenang gelar Superstock 600 dan runner-up Superstock 1000, akan meninggalkan Yamaha pada akhir musim 2023 untuk mencari tantangan baru setelah empat musim dengan mesin Yamaha YZF-R1.
Razgatlioglu mengklaim gelar 2021 menjadi Juara Dunia pertama Yamaha di WSBK sejak 2009 saat Ben Spies memenangkannya.
Walau begitu, baik Yamaha dan Razgatlioglu masih akan berjuang untuk memperebutkan gelar di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2023 meskipun mereka masih berada di belakang Alvaro Bautista serta Ducati dengan 69 poin di klasemen.
Membahas pengumuman tersebut, Razgatlioglu berkata: “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga Yamaha atas cinta dan rasa hormat yang telah mereka tunjukkan kepada saya.”
“Untuk memenangkan Kejuaraan Dunia adalah impian saya ketika saya menandatangani kontrak dengan Yamaha, dan kami mencapai tujuan itu bersama,” imbuhnya seperti dilaporkan situs resmi WorldSBK.
Razgatlioglu mengakhiri kontrak dengan Yamaha di 2023 apakah karena ia gagal hijrah ke MotoGP pada 2024?
“Untuk musim depan saya merasa perlu tantangan baru dan meskipun ada kesempatan di MotoGP, saya tidak merasakan hubungan yang sama dengan motor MotoGP yang saya miliki dengan superbike,” tutur pembalap 26 tahun itu.
Lantas apa yang diinginkan El Turco – julukan Razgatlioglu? “Tapi jika saya ingin bertahan di WSBK maka saya butuh target baru, ambisi baru,” tambahnya.
“Saya menyesal meninggalkan Yamaha, baik merek maupun orang-orangnya, karena kami memiliki hubungan yang sangat baik, tetapi perubahan adalah bagian dari olahraga apa pun dan normal bagi profesional mana pun,” kata Razgatlioglu lagi.
Lalu apa kata bos Yamaha?
Masa depan Razgatlioglu diperdebatkan dengan kontraknya yang berakhir pada akhir musim 2023, setelah ia menandatangani kontrak dua tahun untuk menutupi musim 2022 dan 2023 sebelumnya.
Dengan masa depannya sekarang terbengkalai dari Yamaha, Andrea Dosoli, Road Racing Manager di Yamaha Motor Europe, berkata: “Kami akan menyesal melihat Toprak meninggalkan Yamaha di akhir musim ini.”
“Kami ingin melanjutkan apa yang telah menjadi kemitraan yang sangat sukses, dengan sorotan yang jelas adalah tiga gelar juara dunia – pembalap, pabrikan, dan tim – yang kami menangkan bersama pada tahun 2021,” imbuhnya.
Benarkah ini soal penawaran Yamaha yang dirasa kurang?
“Kami membuat apa yang kami rasa sebagai tawaran yang mencerminkan nilai Toprak dengan tepat sebagai seorang pembalap dan duta Yamaha, serta daya saing paket balap kami dan strategi balap kami dalam platform WorldSBK,” urai Dosoli.
“Namun, seiring berjalannya negosiasi, menjadi jelas bagi kedua belah pihak bahwa Toprak termotivasi untuk menghadapi tantangan baru di tahun 2024 dan kami menghormati keputusannya,” kata Dosoli lagi.
“Meski jalan kami akan berbeda di akhir tahun, kami sekarang sepenuhnya fokus pada pertarungan memperebutkan gelar WSBK 2023, yang akan segera dilanjutkan di Misano (2-4 Juni 2023),” tambahnya.
“Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada Toprak atas nama Yamaha tetapi juga secara pribadi, atas kontribusinya yang tak ternilai untuk proyek WSBK kami. Gelar Kejuaraan Dunia pertamanya di 2021 tidah hanya hadiah baginya, tetapi juga untuk semua orang yang, sejak kami kembali ke WSBK pada 2016, telah bekerja sangat keras untuk menyukseskan proyek ini,” ulas Dosoli.
“Ini adalah kenangan yang akan dihargai oleh semua orang di Yamaha. Kami berharap Toprak sukses untuk masa depan tetapi, untuk saat ini, kami memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"