KONTEKS.CO.ID - Rafale F4 yang dipilih Indonesia merupakan jet tempur multirole bermesin ganda dengan bentang sayap 10,3 meter, panjang 15,3 meter, dan bobot kosong sekitar 10 ton.
Pesawat ini ditenagai dua mesin turbofan Safran M88, masing-masing menghasilkan daya dorong hingga 75 kilonewton dengan afterburner untuk penerbangan supersonik berkelanjutan.
Jet ini memiliki kecepatan maksimum sekitar Mach 1,8 di ketinggian dan radius tempur tanpa pengisian ulang sekitar 1.850 kilometer, tergantung muatan dan misi.
Baca Juga: TNI AU Terima Tiga Jet Tempur Rafale F4 Pertama di Prancis
Struktur pesawat mampu membawa beban eksternal hingga 9,5 ton di 14 titik gantungan, termasuk rudal udara ke udara, bom presisi, pod intai, dan tangki bahan bakar.
Dengan ketinggian maksimum operasi sekitar 15.000 meter dan laju tanjak rata-rata 305 meter per detik, F4 mempertahankan sistem kendali terbang digital Rafale dan desain delta-canard yang mendukung kelincahan tinggi.
Pesawat dilengkapi meriam internal 30 mm dan dapat membawa berbagai senjata jarak jauh, menengah, hingga dekat.
Baca Juga: KPK Jebloskan Dua Tersangka Baru Korupsi Pemeliharaan Jalur Kereta Api Kemenhub
Jet ini juga mengadopsi perangkat lunak misi multirole yang mengelola navigasi, targeting, dan integrasi sensor untuk operasi pertahanan udara, serangan, serta misi maritim.
Rafale F4 dirancang memberi TNI AU kemampuan multirole modern yang mendukung pertahanan udara, misi jarak jauh, serta interoperabilitas dengan aset yang sudah dimiliki.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Tedi Rizalihadi hadir dalam seremonial serah terima Rafale F4 di Bordeaux, akhir November kemarin.
Baca Juga: Pagi Buta Maluku Dihantam Gempa Mengejutkan, BMKG Sebut Berpusat di Laut Dalam
“Kami mengapresiasi komitmen Dassault Aviation serta dukungan Safran dan Thales dalam memastikan kualitas dan kesiapan Rafale yang akan memperkuat TNI AU,” ujar Marsdya Tedi.
Dengan mengoperasikan jet tempur dari AS, Prancis, Rusia, Korea Selatan, Turki, Brasil, Inggris, dan China dalam satu angkatan udara, Indonesia kini memiliki salah satu campuran pesawat tempur paling beragam di dunia.***