nasional

Nyeleneh, Pengamat Ekonomi: Judi Kasino Legal, Utang Indonesia Lunas!

Minggu, 8 Juni 2025 | 06:00 WIB
Seorang ekonom mendukung usulan judi kasino legal di Indonesia. (Canva.com)


KONTEKS.CO.ID - Usulan melegalkan judi kasino di Indonesia terus menggelinding setelah dicetuskan Galih Kartasasmita, anggota Komisi XI DPR.

Anggota Fraksi Partai Golkar itu menyampaikan ide judi kasino legal saat rapat dengan Kementerian Keuangan di Gedung DPR, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Ide itu langsung menimbulkan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat. 

Baca Juga: Final Indonesia Open 2025: Sabar-Reza Hadapi Kim-Seo, Harga Diri Merah Putih!

Bagi ekonom Benny Batara Hutabarat alias Bennix, usulan tersebut harus didukung. Dia menilai utang Indonesia bisa lunas kalau saja negara melegalkan judi kasino. 

Benny mengutarakan tujuan dari perjudian di kalangan bawah dengan menengah atas. “Jika kita legalkan judi kasino, utang Indonesia lunas, selesai! Masalahnya kalau teman-teman ini menjadi oknum APH (pihak keamanan), lebih baik judi itu legal atau ilegal?” ungkapnya saat diskusi publik bertema Legalisasi Kasino di Indonesia di Jakarta, Sabtu 7 Juni 2025. 

Dia menegaskan, jika judi legal, maka uangnya masuk ke Kementerian Keuangan, dalam hal ini Dirjen Pajak. "Namun jika judi itu ilegal, duit masuk ke (oknum) aparat, pilihannya kita mau percaya siapa hari ini?" tandasnya.

Baca Juga: 5 Pendakwah Indonesia yang Wafat Saat Berdakwah, Terbaru Ustaz Yahya Waloni

Lebih lanjut dia menjelaskan, kalau ingin melegalkan judi kasino harus bisa dibedakan dengan praktik judi di Kamboja. 

Di sana, jelas dia, judinya adalah judi online yang bisa menyentuh kalangan mana saja dan cenderung dari kalangan menengah bawah pasarnya. Terutama masyarakat yang memiliki ponsel. 

"Seandainya kita legalkan judi kasino, jadi harus beda dengan di Kamboja. Judi di sana judi online, online dari tukang becak, tukang ojek, tukang sayur, punya HP mereka bisa berjudi daring," tuturnya. 

Baca Juga: Dari Jantung hingga Tidur Nyenyak: Manfaat Jalan Kaki 30 Menit yang Tak Diduga

Sementara judi kasino itu ada bentuk fisiknya. "Kita harus beli tiket pesawat, beli kamar hotel. Pastinya segmentasi pasarnya menengah ke atas," katanya. 

Benny menginformasikan, Singapura punya dua tempat judi terkenal. Dari dua titik itu saja mereka mendapatkan uang Rp109 triliun. Padahal jumlah rakyat Singapura tak lebih dari 6 juta penduduk. 

"Rp109 triliun penghasilan uang dari mana? Penduduk Singapura cuma 6 juta orang, mayoritas pun waras, tak mau berjudi. Dn mereka pun dipersulit untuk judi di Singapura, negara pun dipersulit dengan cara apa, lu kalo mau judi di Singapura, lu bayar tiket masuk, tiket masuknya antara USD3.000-5.000," tambahnya.

Baca Juga: Megawati Sindir Mudahnya Dipanggil Polisi Karena Suarakan Kebenaran, Memangnya Polisi Itu Siapa?

Ia menegaskan, perjudian legal di Negeri Singa itu menyasar warga non-Singapura. Sebab pemerintahnya mempersulit warganya sendiri jika ingin berjudi. 

Sasarannya orang-orang asing, termasuk warga Indonesia, bahkan tak sedikit investor atau pengusaha di Tanah Air terbang ke Singapura hanya sekadar main judi. 

"Jadi orang pun mau judi di Singapura sebagai warga negara Singapura dipersulit. Karena mereka tak mau yang berjudi di sana rakyatnya sendiri. Artinya secara spesifik kasino itu dibangun bukan buat masyarakat Singapura," tambah Benny.

Baca Juga: Kejar Pasutri Dikira Lawan, Geng Motor Ngamuk Rusak Rumah Warga di Weru Cirebon 

Berbeda dengan judi online yang menyentuh masyarakat menengah ke bawah, kasino umumnya menyasar kalangan menengah ke atas. Praktik ini sebagaimana yang terjadi di Singapura dan Malaysia. 

Sebab warga menengah ke atas berjudi sekadar mencari hiburan belaka. Hal itu berbeda dengan kalangan menengah ke bawah yang berjudi demi mencari kekayaan. 

"Mayoritas investor dan pengusaha, setiap akhir pekan sewa empat pesawat terbang ke Genting (Malaysia) buat judi kasino. Mereka cari hiburan yang menantang, hiburan ini yang kita tak sediakan di sini," cetusnya. ***

Tags

Terkini