KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Umum DPP partai Gerindra Habiburokhman menyatakan sudah tidak penting membicarakan perjanjian politik antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto tahun 2017 lalu.
Perjanjian politik Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sempat diungkit Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno di kanal YouTube Akbar Faizal Unconsored, Sabtu (27/1/2023).
“Kami gak tertarik lah isi perjanjian politik (Anies Baswedan dan Prabowo). Itu gak penting bagi kami lah. Yang paling penting bagaimana pak Prabowo bisa maju dan menang di 2024,” katanya di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa 31 Januari 2023.
Anggota Komisi III DPR RI ini mengaku tidak mengerti ada tidaknya perjanjian politik antara Anies dan Prabowo pada tahun 2017 lalu.
“Kalaupun ada itu lebih pada gentleman agreement. Itu semacam bukan perjanjian hukum. Dan lebih mengikat secara moral, dan kalau mau dipatuhi ya monggo, kalau ngga mau dipatuhi ya siapa yang mempermasalahkan?” ujarnya.
Atas dasar itu menurutnya sudah tak relevan lagi saat ini mengungkit perjanjian lama tersebut.
“Kalau toh ada ya siapa yang bisa paksakan perjanjian seperti itu mengikat, sebagaimana halnya perjanjian perdata. Gak ada juga kan,” jelasnya.
Habiburokhman mengajak semua pihak untuk bekerja dan bersiap menghadapi Pemilu 2024. Daripada berpolemik terkait perjanjian lama Anies Baswedan dengan Prabowo.
“Udah lah, sekarang kami fokus pada bagaimana memenangkan pak Prabowo sebagai Presiden di Pemilu 2024,” tegasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"