KONTEKS.CO.ID – Desain pemenang Maskot Pemilu 2024 “Sura” dan “Sulu” dipastikan tidak tidak terasosiasi dengan peserta pemilu mana pun.
“Desain itu kami menghindari adanya asosiasi. Kami nyatakan jangan sampai (desain pemenang yang dipilih) misalnya ada asosiasi nomor, akronimnya salah satu kontestan,” ujar anggota KPU RI August Mellaz kepada wartawan di Media Center KPU RI, Jakarta, Jumat 25 November 2022.
Menurut August, untuk memastikan desai Maskot Pemilu 2024 tidak teraosiasi dengan peserta pemilu, anggota KPU ikut menjadi juri dalam perlombaan itu.
Dewan juri lomba tersebut terdiri atas Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Indah Tjahyawulan, Deputi Program Desain Grafis dan Business Development Manager Multimedia Nusantara Polytechnic Caroline Sunarko, dan dosen IKJ Saut Irianto Manik.
Sementara dari KPU adalah August Mellaz dan Betty Epsilon Idroos,
Maskot Pemilu 2024 “Sura” dan “Sulu” yang merupakan singkatan dari “suara rakyat” dan “suara pemilu” itu menghadirkan gambaran dua burung jalak bali.
Sura adalah burung jalak bali jantan yang mewakili pemilih laki-laki dan Sulu merupakan burung jalak bali betina yang mewakili pemilih perempuan.
Sejumlah simbol kepemiluan pun hadir dalam desain maskot itu, seperti logo KPU di atas baju putih yang dikenakan Sura dan Sulu serta paku sebagai alat mencoblos yang digenggam kedua burung tersebut.
Maskot Pemilu 2024 ini akan diluncurkan secara resmi dalam kegiatan konsolidasi nasional yang digelar KPU RI dengan melibatkan sekitar 6.000 personel KPU di Tanah Air, di Ancol Jakarta, 1-3 Desember 2022. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"