KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengingatkan bahaya politik identitas yang bisa memicu radikalisme dan terorisme di Pemilu 2024 mendatang.
“Kita meminta kepada BNPT untuk sedini mungkin melakukan deteksi dan memantau gerakan, dan melakukan tindakan tegas untuk tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan dalam Pemilu,” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Senin 21 November 2022.
Politikus partai Gerindra ini juga mengimbau kepada semua partai politik, kontestan di Pemilu 2024, dan semua pendukung untuk menciptakan pemilu yang damai, jujur dan adil.
Dasco menambahkan, dalam kondisi ekonomi dan ancaman krisis global berbagai hal, termasuk aksi radikalisme sangat mungkin terjadi.
“Kita dalam situasi yang juga harap harap cemas, dalam menyikapi dampak dari ekonomi global yang bukan tidak mungkin akan berpengaruh terhadap ekonomi di Indonesia. Hal hal seperti (politik identitas) itu harus kita hindari,” jelasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berhadap politik identitas tidak digunakan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024, karena rawan ditunggangi oleh gerakan radikalisme dan terorisme sehingga memicu kebencian di antara masyarakat.
“Untuk menghadapi pemilu 2024, maka yang radikal, terorisme ini faktor dominan yang memicu adalah politisasi agama atau politik identitas. Ini harus di mitigasi, harus dicegah, jangan merebak politisasi agama atau politik identitas atau politik kebencian,” kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid dalam diskusi Garda Nasionalis bertajuk ‘Menghadapi Pertarungan Ideologi di Pemilu 2024’ di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta, Sabtu (19/11/2022). ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"