KONTEKS.CO.ID – Hanya untuk memperindah kawasan Nusa Dua dan fasilitas lainnya di event KTT G20, Pemerintah Indonesia menguras anggaran sebesar Rp 526, 54 miliar. Angka ini belum termasuk biaya pengamanan dan perbaikan fasilitas di bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria mengatakan dana tersebut dikucurkan sepanjang 2022 untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, pembangunan VVIP bandara Ngurah Rai dan fasilitas lainnya.
Pandemi telah membuat Bali Bali menjadi provinsi dengan GDP terendah diseluruh Indonesia dengan minus sembilan persen.
Event KTT G20 Bali telah mengubah wajah Bali dan mendongkrak ekonomi sektor pariwisata berdasarkan meroketnya kunjungan wisatawan dan tingkat okupansi hotel.
“Kalau kita lihat laporan dari BPS. Maka Bali sekarang termasuk provinsi pertumbuhan ekonominya cukup baik, tidak lagi terjelek dibandingkan dulu. Kalau kita lihat laporan dari PHRI, pada saat pandemi Bali tingkat keterisian hotel hanya 20 persen dan hari ini sudah mencapai sekitaran 70 persen,” katanya.
Dengan okupansi hotel yang mencapai 70 persen, sektor ini menyerap tenaga kerja sekitar 80 persen,”Sehingga pada saat pekerja saat pandemi dirumahkan sudah mulai aktif kembali dan ini dampaknya sangat signifikan bagi Bali,” ujarnya.
Selain itu, dengan adanya KTT G20 transaksi penukaran valuta asing atau valas naik cukup tinggi di Bali yang mencapai 40 persen.
“Kedatangan orang asing datang ke Indonesia dengan memakai mata uangnya mereka juga berbelanja dan bertransaksi sehingga mencapai 40 persen dari berbagai money changer di sini, angka transaksi di Bali,” ujarnya. (*)
Laporan: kontributor Bali M. Dafi
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"