KONTEKS.CO.ID – Pelayanan bagi jemaah haji terus dikembangkan Kementerian Agama, Kontor Urusan Haji Indonesia, dan Konsulat Jenderal RI Jeddah.
Pelayanan bahkan telah dipersiapkan jauh sebelum jemaah haji tiba di Tanah Suci untuk melaksanakan rangkaian ibadah. Pelayanan hotel, kendaraan, hingga katering menjadi yang terpenting untuk dipersiapkan.
Namun, tahun ini peningkatan pelayanan diperkuat kembali dengan fasilitas fast track. Baik di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya, dan Adi Soemarmo Surakarta.
Layanan fast track dapat menghemat waktu jemaah setibanya di bandara tujuan, baik Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah maupun King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.
Dengan fast track, jemaah hanya menunggu sekitar dua menit saja. Ini karena proses pengecekan dokumen keimigrasian (pre departure clearance), seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di bandara keberangkatan.
Sementara bagi jemaah haji atau keluarga, tetap bisa menggunakan saluran informasi resmi yang terkait dengan proses penyelenggaraan ibadah haji maupun informasi penting lainnya.
Untuk mendapatkan informasi akurat, jemaah dan keluarga dapat menghubungi Whatsapp Center Kontor Urusan Haji Indonesia, Arab Saudi, +966 50 350 0017. Whatsapp Center Konsulat JEnderal RI Jeddah +966 50 596 66 23.
Bisa juga memantau terus melalui Instagram @IndonesianJeddah atau @KantorUrusanHaji, melalui Youtube dan Facebook KJR Jeddah dan Kantor Urusan Haji.
Selain itu, jemaah dan keluarganya juga dapat mengikuti keterangan pers Kabar Haji yang dilakukan Kemenag setiap hari pada pukul 12.00 WIB.
Keterangan pers ini digelar mulai 13-22 Juli 2024. Kemudian dapat disaksikan melalui live streaming di Youtube Kemenag RI dan Instagram @kemenag_ri.
Sementara layanan kesehatan dapat menghubungi Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI di Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 0812 815 626 20 dan alamat email [email protected].
Jemaah Haji Tidak Boleh Dihidrasi
Cuaca di Saudi sangat panas dan kering. Sehingga, jemaah sering tidak berkeringat saat beraktivitas, kadang juga jarang buang air kecil.
Kondisi ini perlu mendapat perhatian jemaah. Di tengah cuaca yang panas dan kering, jemaah perlu memperbanyak minum agar terhindar dehidrasi.
Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Daker Madinah, Karmijono menjelaskan, jemaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di Indonesia.
“Banyak jemaah haji yang tidak sadar sudah mengalami dehidrasi saat beraktivitas di Saudi,” ungkapnya, Minggu, 12 Mei 2024 di KKHI Madinah.
Dia mencontohkan jemaah haji sering merasa jarang buang air kecil. Kondisi itu bisa jadi karena dehidrasi. Padahal lebih sering buang air kecil lebih baik.
“Itu tanda-tanda dehidrasi. Seharusnya, jemaah haji buang air kecil minimal setiap jam. Hal ini sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Mending sering ke toilet daripada sering ke rumah sakit,” ujar Karmijono
Jemaah haji harus banyak minum air putih, meski tidak merasa haus. Tapi tidak minum air zamzam yang yang dingin, agar bisa langsung diterima dengan baik oleh suhu tubuh.
Selama di Arab Saudi, jemaah haji akan jarang berkeringat. Sebab, dengan cuaca panas dan terik, keringat yang dihasilkan langsung menguap.
Sementara jemaah haji lansia dan memiliki penyakit bawaan, diminta tidak memaksakan diri untuk beribadah sunah agar tidak lelah. Hal ini semata demi menjaga kesehatan jemaah menuju rangkaian puncak haji.
“Tidak ada petugas yang melarang jemaah untuk beribadah tetapi agar jemaah itu juga menyadari kemampuannya sendiri,” kata Karmijono.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"