KONTEKS.CO.ID – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan bahwa amunisi kedaluarsa yang meledak akan dimusnahkan atau proses disposal setelah Lebaran ini.
Saat ditemui di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di Jalan Ciangsana, Gunungputri, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 30 Maret 2024, Jenderal Maruli menyampaikan proses disposal akan dilakukan tim dari kesatuan peralatan.
“Kita terakhir harusnya memutuskan setelah Lebaran mau disposal. Itu dimasukkan ke dalam bunker, diledakan itu, sepertinya standarnya sama,” katanya.
Menurut Maruli, pelaksanaan penghacuran memang berbeda-beda setiap amunisi. Namun khusus di gudang 6 yang meledak, amunisi akan dimusnahkan karena usianya sudah lebih dari 10 tahun.
Ditegaskas Maruli bahwa lokasi gudang sudah lebih dulu ketimbang pemukiman yang jarak cukup dekat. Menurutnya tidak dapat dihindari bahwa kompleks militer akhirnya akan dekat dengan pemukiman warga.
“Ya sebetulnya yang merapat itu kan perumahan. Kita dari zaman dulu sudah ada di sini. Tapi itu sama lah. Semua komplek-komplek militer itu akhirnya jadi mendekat masyarakat. Tapi dengan kondisi itu ya kami nanti akan evaluasi lagi,” katanya.
“Secara keamanan kita kan sudah cukup bagus. Tapi kita lihat lagi lah, mungkin itu dari segi gangguan, risiko-risiko lain, kita akan evaluasi,” katanya.
Menurut Maruli, amunisi yang kedaluarsa tentu tidak bisa dipaksakan untuk digunakan. Banyak risiko yang akan dihadapi bila amunisi yang sudah expired dipakai.
“Bahaya, itu bisa meledak di laras. Yang itu yang amunisi-amunisi kecil bisa meledak pada saat perjalanan dan segala macam,” katanya.
Selain dapat bermasalah saat penggunaan, amunisi kedaluwarsa juga membahayakan saat diangkut, atau saat penyimpanan dalam waktu lama. Efek panas akan mempengaruhi terjadinya ledakan. Tapi dipastikan bahwa yang terjadi bukan karena human error atau kelalaian manusia.(Laporan Grace Ekklesia Noel – Jurnalis Magang)***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"