KONTEKS.CO.ID – Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid tanggapi pernyataan Cak Imin yang menyebut program makan dan susu gratis hanya untungkan pengimpor.
Dia menilai, Cak Imin menyampaikan pernyataan tersebut karena memiliki rasa kekhawatiran.
“Jadi kekhawatiran yang dirasakan Muhaimin saya maklumi,” kata Nusron kepada wartawan, Kamis, 4 Desember 2024.
Dia mengatakan bahwa Cak Imin yang sebenarnya mental pengimpor.
“Mas Imin selama ini termasuk mentalitas orang yang senang impor,” kata Nusron.
Sebaliknya, kata Nusron, pasangan Prabowo-Gibran ingin menggerakan produktivitas masyarakat melalui program tersebut.
“Program ini tantangan untuk menggerakan produktivitas susu lokal agar ekonomi kerakyatan tumbuh,” jelas Nusron.
Cak Imin Sebut Program Makan dan Susu Gratis Untungkan Pengimpor
Sebelumnya, cawapres nomor 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, program makan dan susu gratis sangat menarik.
“Rakyat harus buka ya, buka bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis menarik,” kata Cak Imin saat diksusi Slepet Imin di Garut, Jawa Barat, Kamis, 4 Januari 2024.
Namun Cak Imin menyayangkan karena program tersebut akan sulit unutk diwujudkan. Sebab, program tersebut hanya mengungkan para importir.
“Itu susunya enggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor,” ujar Cak Imin.
Program pasangan Prabowo-Gibran itu bertolak belakang dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Dia mengatakan, pasangan AMIN lebih mementingkan untuk mengatasi stunting yang masih tinggi di Indonesia.
Dia mengatakan, seluruh program yang dicanangkan oleh para pasangan calon (paslon) seharusnya melibatkan masyarakat.
Menurut Ketua Umum PKN itu, program Prabowo-Gibran tersebut terlalu ambisius.
“Susu harus dipersiapkan, jangan makn gratisnya. Siapkan rakyat beternak supaya sehatm supaya menumbuhkan pendapatan peternak tumbuh,” kata Cak Imin.
“Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau enggak impor?” tutup Cak Imin. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"