KONTEKS.CO.ID – Di awal 2024, Indonesia kehilangan salah satu tokoh publiknya, Rizal Ramli. Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Selasa malam, 2 Januari 2024.
Salah satu orang terdekat almarhum Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso atau Bowo, menyampaikan tentang pengalaman hidup yang dia peroleh selama berproses dengan Rizal Ramli.
“Belakangan tentu soal semangat hidup yang terus dipegang oleh Rizal Ramli,” ujar Bowo kepada Konteks.co.id di sela pemakaman Rizal Ramli di TPU Jeruk Purut, Kamis 4 Januari 2024. Bowo yang berprofesi sebagai jurnalis mengatakan bahwa kedekatan dirinya dengan almarhum sudah terjalin sejak ia menjadi mahasiswa.
Menurut Bowo, lewat diskusi-diskusi publik, Rizal Ramli yang penuh dengan kritik dan membangun kesadaran mahasiswa saat itu untuk bergerak melawan ketidakadilan terhadap rakyat.
Bowo mengaku terakhir bertemu Rizal Ramli dua bulan lalu. Dalam kesempatan makan siang bersama, Bowo memang telah melihat ada perubahan pada fisik Rizal Ramli. Wajahnya agak pucat dan tubuhnya terlihat lebih kurus.
“Komunikasi itu terakhir dua bulan lalu, itu saya diajak makan siang (oleh) Beliau. Dan memang saya lihat ada perubahan fisik dari beliau. Sebelumnya segar bugar, terus terakhir saya lihat pucat dan tubuhnya juga sudah mulai kurus,” kata Bowo.
Kanker Pankreas
Bowo tetap berpikir positif dan merasa yakin jika Rizal Ramli hanya dalam kondisi lelah karena kesibukannya.
Belakang Bowo mengetahui kalau Rizal Ramli menderita kanker pankreas. Dia telah mengetahui kondisi sakit itu pada bulan November 2023.
“Beliau memang punya riwayat diabetes cukup lama, itu mungkin mempengaruhi fungsi-fungsi pankreasnya. Terakhir itu divonis dokter langsung mengidap kanker pankreas stadium empat,” kata Bowo lagi.
Bagi Bowo, almarhum adalah sosok mentor, tokoh nasional dan guru bangsa yang sangat amat berperan penting bagi Indonesia dan dirinya.
“Salah satu pesan beliau adalah untuk Gen Z, kunci sukses hidup adalah lima G. God willing atau kehendak Tuhan, gesit tangan, gesit otak, gesit gaul, dan gesit senyum,“ katanya.
Meskipun Rizal Ramli telah tiada, Bowo yakin semangat dan pemikirannya akan tetap hidup di hati masyarakat Indonesia.
“Pesan-pesan Beliau akan terus menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berjuang dan berkarya,” tutup Bowo. (Laporan: Al Gregory RP Radjah – jurnalis magang).***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"