KONTEKS.CO.ID – Bawaslu RI akan menelusuri kesalahan surat suara saat KPU daerah melakukan simulasi.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengaku sudah mendapatkan informasi soal kesalahan surat suara saat simulasi.
“Kami sudah terima info ini dari teman-teman provinsi. Kami sedang telusuri,” kata Bagja kepada wartawan, Rabu, 3 Januari 2024.
Dia menegaskan, permasalahan ini bisa menjadi pelanggaran administrasi yang dilakukan KPU daerah.
“Hal ini bisa berpotensi membuat permasalahan etis dan administratif,” jelas Bagja.
Kendati begitu, kata Bagja, Bawaslu perlu mencari bukti atas dugaan pelanggaran atas kesalahan simulasi surat suara.
“Kan ada proses cek sebelum keluar,” kata Bagja.
Dia pun menyarankan kepada KPU untuk mengganti surat suara yang hanya tertara 2 paslon menjadi 3 paslon.
“Sesuai dengan jumlah peserta Pemilu,” tandas Bagja.
KPU RI Akui Ada Human Error
Anggota KPU RI, Idham Holik mengakui, surat suara simulasi yang hanya tertera dua paslon merupakan kesalahan dari internal KPU daerah.
“Terkait hal tersebut itu terjadi human error yang tidak disengaja,” kata Idham kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 3 Januari 2024.
Dia memastikan kesalahan tersebut bukan kesengajaan. Dia mengaku bahwa terjadi kesalahan dalam surat suara simulasi tersebut.
“Tidak ada motif lainnya kecuali memang kehilapan yang terjadi,” jelas Idham.
Kata Idham, pihaknya juga telah memerintahkan kepada KPU daerah untuk menghentikan pelaksanaan simulasi tersebut.
“Ketika diketahui kami langsung meminta kepada KPU di daerah untuk menghentikan kegiatan simulasi dengan menggunakan dummy surat suara tersebut,” ujar Idham.
Dia juga menginstruksikan kepada KPU daerah untuk menggunakan surat suara yang tertara 3 paslon.
“Meminta kepada KPU daerah untuk menggunakan dan di surat suara dengan minimal tiga pasang calon atau lebih,” tutup Idham. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"