KONTEKS.CO.ID – CIA campur tangan Pemilu 2024 ada dalam artikel ini. Bocornya informasi NED (National Endwonment for Democracy) tengah berupaya turut campur dalam proses demokrasi dan transisi kepemimpinan di Indonesia ikut direspons para pegiat demokrasi di Tanah Air.
Kuat dugaan ada keinginan CIA campur tangan di pemilu tahun depan dengan indikasi kehadiran NED.
Menanggapi hal ini, Ray Rangkuti, pengamat politik dan pemilu, meminta pemerintah merilis aturan pemberian donor asing kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Tanah Air.
Aturan tersebut sudah Ray Rangkuti dan sejumlah pegiat demokrasi dorong sejak 2014. Apalagi sekarang sudah kembali memasuki tahun politik untuk Pemilu 2024.
Kini para pegiat demokrasi kembali menyoroti temuan indikasi campur tangan di balik donor asing oleh NED. Ini adalah lembaga think thank yang terbangun oleh elite CIA.
Aturan bantuan donor asing kepada LSM perlu ada guna mencegah bantuan tersalahgunakan untuk mengganggu kepentingan nasional.
“Kita sejak 2014 mendorong agar ada UU (aturan) untuk mengatur bantuan asing di Indonesia ini. Karena lembaga donor ini, mohon maaf saja, mereka pilih kasih juga,” tutur Ray Rangkuti dalam Seminar Politik bertemakan “Mewaspadai LSM, Pihak atau Bantuan Asing yang Mengintervensi Demokrasi dan Pilpres 2024” oleh Orbit Indonesia dan XYZ+ Agency, Minggu, 17 September 2023.
Ray Rangkuti mengarakan mereka hanya akan memberikan bantuan kepada LSM yang cenderung sesuai kepentingannya. “Kami pernah ungkap dan usir mereka,” klaimnya.
CIA Campur Tangan Pemilu 2024
Dia menambahkan, ada perubahan tren dari LSM di Indonesia yang menerima donor bantuan asing. Yakni, terkait kerja sama LSM dengan lembaga negara.
“Sebelum 2014, lembaga negara yang kerja sama dengan NGO (Non Government Organization atau LSM), seolah lembaga negaranya yang naik kelas,” ucapnya.
“Belakangan, makin ke sini, sejak 2014, setelah presidennya Jokowi. Mereka (LSM) yang bekerja sama dengan lembaga negara, maka mereka naik kelas di kalangan LSM itu sendiri,” papar Ray Rangkuti.
Seminar dan diskusi politik itu digelar terkait bocoran informasi bahwa NED (National Endwonment for Democracy) sedang berupaya turut campur dalam proses demokrasi. Plus merecoki transisi kepemimpinan di Indonesia.
Bocoran campur tangan NED terungkap oleh Minpress News, media sayap kiri di Amerika Serikat.
“Kenapa mengangkat ini, karena kami menginginkan agar proses pemilu di Indonesia bisa berjalan secara adil. Jujur, transparan dan tanpa campur tangan kepentingan asing,” papar Satrio Arismunandar, wartawan senior juga menjadi salah satu pembicara acara ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"