KONTEKS.CO.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambah sebanyak 4 kompi polisi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Menurut Sigit, penambahan personel di Pulau Rempang itu untuk mengamankan situasi kericuhan.
“Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah ada kurang lebih 4 SSK sampai hari. Ini akan terus kita tambah sesuai dengan eskalasi ancaman yang terjadi,” ungkap Sigit di Hotel The Tribrata, Jaksel, pada Kamis 14 September 2023.
Menurut Sigit, kerusuhan di depan kantor BP Batam lantaran komunikasi dengan warga Pulau Rempang tak menemui titik terang.
Akibatnya, warga yang berdemo mengamuk dan mencoba merusak gedung BP Batam hingga melukai petugas kepolisian.
Padahal, kata Sigit, anggota polisi tidak melakukan perlawanan melainkan hanya bertahan saja.
“Yang kemudian mau tidak mau itu harus kita cegah kita dorong terjadi juga penyerangan terhadap anggota. Saat itu kita hanya bertahan sehingga kemudian ada anggota yang terluka,” jelasnya.
Jokowi Ultimatum Kapolri
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut telah menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait permasalahan pembebasan lahan Rempang Eco-City di Pulau Rempang.
Jokowi menegaskan, urusan di Pulau Rempang harus segera selesai tanpa perlu dirinya turun tangan.
“Saya sudah sampaikan urusan yang di Rempang. Tadi tengah malam saya telepon Kapolri, ini hanya salah komunikasi aja. Di bawah salah mengomunikasikan saja,” ungkap Jokowi, Rabu, 13 September 2023.
Jokowi menilai, perlu ada komunikasi yang baik terkait pemberian ganti rugi atau rumah yang lokasinya belum tepat.
“Mau diberi ganti rugi, diberi lahan, rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat itu yang harusnya diselesaikan. Masa urusan begitu harus sampai Presiden?” ujarnya.
Jokowi juga memerintahkan jajarannya agar melapor ke direktorat atau menteri terkait apabila tidak mampu menyelesaikan persoalan di Rempang.
“Jika ada yang tidak mampu diselesaikan segera disampaikan, segera dilaporkan ke Dirjen terkait, ke menteri terkait,” tegasnya.
“Jangan kalau ditanya, siap Pak. Gimana? Beres pak, aman pak. aman. Nanti begitu terakhir, mohon maaf pak belum selesai pak. Nah, tidak bisa selesai pak,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"