KONTEKS.CO.ID – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus melakukan pembaharuan alat utama sistem pertahanan atau alutsista.
Sepanjang kiprahnya sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp500 triliun lebih untuk pembaharuan alutsista.
Dalam unggahan di akun Instagram Prabowo, @prabowo, Selasa (22/8/2023), telah dilakukan penandatanganan MoU komitmen pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX. Dokumen itu diteken di St. Louis, Missouri.
Sekadar gambaran, MoU ini merupakan langkah awal dari rencana akuisisi 24 unit jet tempur tersebut. MoU berubah menjadi resmi jika dilakukan penandatanganan Letter of Offer and Acceptance antara Kemhan RI dan US Office of Defense Cooperation (bagian dari US Embassy).
Pembelian alutsista diperkirakan masih akan dilakukan mengingat besarnya anggaran yang diterima Kementerian Pertahanan pada tahun depan.
Anggaran Kemenhan
Jatah anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp135,45 triliun dalam RAPBN 2024. Besarnya anggaran ini membawa Kemenhan berada diposisi kedua dengan Kementerian/Lembaga (K/L) belanja terjumbo.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra itu ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pertahanan periode 2020 – 2024.
Dipercaya sebagai Menteri Pertahanan ke-26, Prabowo membawa titah khusus yang diberikan Jokowi. Mulai dari mengembangkan industri pertahanan berbasis teknologi, hingga moderenisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Menilik data Kementerian Keuangan, selama Prabowo menjabat sebagai Menteri pada 2020 anggaran langsung naik Rp156 triliun alias naik 18,66% dibandingkan tahun sebelumnya. APBN 2020 menjadi APBN pertama yang dirancang sepenuhnya oleh jajaran Prabowo.
Melihat trennya, sejak 2020-2023 anggaran Kemenhan ini tampak fluktuatif. Namun, anggaran tertinggi terjadi pada tahun 2020 yakni mencapai Rp150,44.
Jika dikalkulasi sepanjang kepemimpinan Prabowo, periode 2020-2024 bisa mencapai Rp692,92 triliun atau hampir Rp700 triliun. Ini menjadi tahun terakhir Prabowo mengemban tugas sebagai Menhan di Kabinet Indonesia Maju.
Jika menghitung awal jabatan hingga tahun ini maka anggaran yang sudah dihabiskan Prabowo mencapai Rp557 triliun. Namun, anggaran sebesar itu tentu saja tidak hanya digunakan untuk pembelian alutsista tetapi juga keperluan lain, termasuk Rp50 triliun untuk belanja pegawai.
Kementerian Pertahanan sendiri tidak pernah memberi detail pasti berapa nilai alutsista yang diborong Prabowo.
Namun, alokasi anggaran tiap tahun yang terus melonjak mencerminkan jika alutsista Prabowo jelas bukan barang murah.
Sebagai gambaran, nilai kontrak pembelian 42 unit pesawat Rafale itu buatan Dassault Aviation, Prancis, disebut-sebut mencapai US$8,1 miliar atau sekitar Rp116 triliun (kurs Rp14.350/US$).
Kontrak pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar diperkirakan mencapai US$792 juta atau Rp12,1 triliun (kurs US$1=15.280).
Yang terbaru, pesawat tempur F-15EX produksi Boeing diperkirakan ada dibanderol US$ 87,7 juta atau Rp1,34 triliun.
Indonesia juga akan mendatangkan monster laut bernama Scorpone. Dan Indonesia bakal menjadi negara ASEAN kedua yang akan memiliki moster laut yang satu ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"