KONTEKS.CO.ID – Budiman Sudjatmiko menyatakan dukungannya secara terbuka terhadap pencalonan Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
Dukungan ini bertolak belakang dengan status Budiman Sudjatmiko sebagai kader bahkan elite PDIP. Partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres tahun depan.
Sejarah juga sebenarnya memisahkan keduanya. Perjuangan reformasi mencatat, Budiman adalah salah satu target penculikan dari Tim Mawar Kopassus.
Dan saat itu Kopassus terpimpin oleh Danjen Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. Menhan di kabinet Presiden Jokowi yang kini menjadi capres Partai Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
Lalu Apa Rahasianya hingga Budiman Sudjatmiko Luluh?
Prabowo pun mengungkap rahasia tersebut. “Budiman sama saya, kami dulu berada di sisi yang berseberangan. Dulu saya di tentara (Kopassus) dapat perintah ngejar-ngejar saudara Budiman,” kata Prabowo saat deklarasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Centre, Kota Semarang, Jateng, akhir pekan kemarin.
“Saya hari ini (saat deklarsi) sangat terharu karena seorang Budiman mau sekarang bergabung berjuang bersama saya untuk rakyat Indonesia,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, bahwa buku Paradoks Indonesia adalah rahasia yang membuat mantan Ketua Umum PRD itu mendukungnya menjadi Capres 2024.
“Setelah bertemu, beliau (Budiman) katakan membaca buku Paradoks Indonesia. Akhirnya dia mengerti pemikiran-pemikiran saya, dan akhirnya menyatakan ingin mendukung,” klaim Prabowo.
Buku Paradoks Indonesia adalah buah tangan Prabowo Subainto. Infografi-infografi menarik melengkapi tulisan di buku ini.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menyebut bukunya menceritakan kondisi Indonesia saat ini bersama semua paradoksnya.
Dia juga mengungkap perilaku elite bangsa yang cenderung berbuat bohong dan suka mencuri. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"