KONTEKS.CO.ID – Politisi senior Partai Golkar menyinggung bahwa partai-partai termasuk Partai Golkar sangat tergantung dengan penguasa saat ini. Bila ini terus terjadi, maka ini akan mengancam demokrasi.
Usai menghadiri Seminar Pemuda untuk Politik di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023, Jusuf Kalla menyampaikan bahwa dalam waktu yang sangat singkat ini, seluruh kader Partai Golkar harus bersatu. Meski saat ini Partai Golkar sangat bergantung pada penguasa.
“Bersatu saja belum tentu menang, apalagi tidak bersatu,” katanya.
Menurut Jusuf Kalla tidak ada yang perlu dievaluasi dari pencapresan Airlangga Hartarto saat ini. Selain strategi Golkar yang sudah telat, juga kondisinya saat ini Partai Golkar sudah sangat tergantung dengan penguasa. Karena itu, dia tidak setuju dengan isu munaslub di Partai Golkar.
“Sangat tidak setuju (Munaslub), karena itu akan menurunkan harkat dan marwah Partai Golkar,” katanya.
“Mau evaluasi apa lagi. Karena Golkarnya sendiri agak telat, atau sangat tergantung pada penguasa untuk menentukan koalisi-koalisinya, dan tidak berani Golkar itu untuk berdiri sendiri,” kata Jusuf Kalla.
Selain itu, JK juga menyinggung bahwa hampir seluruh partai saat ini bergantung dengan penguasa. Bila ini terus terjadi, maka kondisi akan mengancam proses demokrasi.
“Ya semua partai lah, tidak mandiri. Ini secara demokrasi berbahaya, karena partai sendiri tidak mandiri. Bila partai diganggu lagi, makin kacau lagi,” katanya.
Jusuf Kalla sebelumnya telah menegaskan bahwa isu munaslub harus membuat Partai Golkar tetap bersatu dan jangan terpecah karena isu munaslub Airlangga Hartarto.
“Bersatu, dalam situasi yang krisis ini dan dalam waktu yang sangat singkat, bagaimana bisa menang kalau pecah. Kita harus bersatu dulu,” kata Jusuf Kalla.
Menurut JK bila saat ini mandat itu diberikan kepada Airlangga Hartarto, maka seluruh unsur harus membantu. Jangan sampai situasi yang sulit ini justru membuat Partai Golkar terpecah.
“SIapapun harus memahami itu. Ini harus bersatu. Kalau nanti Pak Airlangga tidak terpilih, memang siapa sih yang bisa memastikan siapa terpilih. Yang penting kita bersatu,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"