KONTEKS.CO.ID – Salah satu penyebab terjadinya peningkatan trend elektabilitas Prabowo Subianto makin menguat, dan Ganjar Pranowo justru melemah adalah faktor endorsement Presiden Jokowi.
Hal ini diketahui dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). Berdasarkan observasi LSN, Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu disebut-sebut berdiri dengan dua kaki, atau satu kaki menopang Ganjar dan satu kaki lainnya membantu Prabowo, namun kini kedua kaki Jokowi cenderung total mendukung Prabowo.
Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi satu tahun terkhir dianggap berpengaruh langsung pada approval rating Jokowi. Dengan kata lain capres yang disetujui dan di-endorse Jokowi cenderung akan memperoleh bonus elektabilitas.
Berdasarkan hasil survei LSN, sebanyak 45,3% publik meyakini bahwa Presiden Jokowi pada akhirnya akan menjatuhkan endorsement pada Prabowo. Itulah sebabnya mengapa elektabilitas Prabowo terus menguat dan Ganjar semakin terbenam. Hanya 30,2% publik yang meyakini endorsement Jokowi diberikan kepada Ganjar dan trendnya terus menyusut dibandingkan hasil-hasil survei LSN sebelumnya.
“Sinyal-sinyal dukungan Presiden Jokowi terhadap Prabowo yang semakin menguat, nampaknya juga ditangkap dengan jelas oleh basis massa Jokowi. Berdasarkan analisis tabulasi silang yang dilakukan LSN, para pemilih dan relawan Jokowi dalam dua Pilpres sebelumnya dari waktu ke waktu semakin mantap menjatuhkan pilihannya pada Prabowo,” kata Direktur Eksekutif LSN Dr. Gema Nusantara Bakry dalam keterangan pada Rabu, 26 Juli 2023.
Sebaliknya pemilih dan relawan Jokowi lambat tapi pasti meninggalkan dukungannya pada Ganjar. Saat ini 47,5% responden yang mengaku pemilih atau relawan Jokowi menjatuhkan pilihan pada Prabowo, sedangkan yang memilih Ganjar hanya 35,8%.
Selain dari basis massa Jokowi, Prabowo juga memperoleh bonus elektabilitas dari konstituen PDI Perjuangan. Memang persentase konstituen atau pemilih PDIP yang mendukung Ganjar masih lebih besar daripada yang bermigrasi ke Prabowo.
“Namun berdasarkan temuan survei LSN, dalam setahun terakhir persentase konstituen PDIP yang memilih Ganjar terus menurun, sementara yang menjatuhkan pilihan pada Prabowo semakin membesar. Saat ini sudah lebih dari 38% konstituen PDIP yang bermigrasi ke Prabowo dan tinggal 45,3% yang masih bertahan di kubu Ganjar,” katanya.
Lalu mengapa basis massa Jokowi dan konstituen PDI Perjuangan banyak yang mengalihkan dukungannya ke Prabowo? Selain faktor Jokowi Effect, banyak diantara mereka yang merasa lebih nyaman bernaung di bawah panji Prabowo daripada berlindung di kandang banteng.
Pernyataan secara terbuka untuk mendukung Prabowo dari sejumlah elit PDIP maupun relawan Jokowi mengindikasikan bahwa tak sedikit diantara mereka yang merasa sudah kurang nyaman lagi mengikuti gerbong politik yang dikomandani oleh Megawati Soekarnoputri.
Prabowo Subianto Capres Pilihan Gen-Z
Generasi Z atau biasa disingkat Gen-Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 hingga 2012. Kalau dalam kategori survei, mereka adalah responden dalam kelompok umur 17 s/d 20 tahun dan 21 s/d 24 tahun. Berdasarkan hasil survei LSN, responden dalam dua kelompok umur awal ini ternyata cenderung menjatuhkan pilihannya pada Prabowo Subianto.
Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 39,8% responden kelompok umur 17 s/d 24 tahun yang mewakili Gen-Z mengaku akan memilih Prabowo Subianto. Sementara itu sebanyak 31,5% dari mereka menyatakan dukungannya pada Ganjar Pranowo dan 23,4% lebih memilih Anies Baswedan.
Mengapa Prabowo Subianto yang dari segi umur jauh lebih tua dari Ganjar dan Anies serta jarang mendemonstrasikan gimik-gimik politik yang menyasar anak muda, justru menjadi pilihan utama Gen-Z? Anak muda Indonesia ternyata termasuk dalam kategori pemilih rasional (rational voters) yang tidak mudah terjebak oleh politik pencitraan.
“Dalam hal ini Prabowo dipandang oleh Gen-Z sebagai sosok pemimpin yang apa adanya, tulus, dan total fokus pada kepentingan dan persatuan nasional. Mayoritas dari Gen-Z juga mengapresiasi kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI sebagaimana ditemukan dalam survei LSN kali ini,” katanya.
Tingkat Elektabilitas Capres (Simulasi 4 Nama)
Prabowo Subianto 38,2%
Ganjar Pranowo 28,5%
Anies Baswedan 21,4%
Airlangga Hartarto 2,4%
Tidak Tahu/Undecided 9,5%
Tingkat Elektabilitas Capres (Simulasi 3 Nama)
Prabowo Subianto 40,5%
Ganjar Pranowo 30,8%
Anies Baswedan 22,4%
Tidak Tahu/Undecided 6,3%
Tingkat Elektabilitas Capres (Simulasi 2 Nama/Head to Head)
Prabowo Subianto 52,8%
Ganjar Pranowo 38,2%
Tidak Tahu/Undecided 9%
Survei nasional LSN dilaksanakan pada 10 – 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).Â
Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner.
Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"