KONTEKS.CO.ID – Penyakit gagal ginjal akut misterius masih menghantui anak-anak Indonesia. Karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta warga mewaspadai penyakit tersebut.
Penyakit gagal ginjal akut misterius sebagian besar menimpa anak-anak usia di bawah enam tahun. Disebutkan, ada laporan 42 kasus sejak Januari hingga Oktober 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia, mengungkapkan, warga diminta memerhatikan frekuensi dan jumlah buang air kecil anak. “Kalau berkurang dari biasanya atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali, jangan tunda untuk berobat,” ungkap Dwi Oktavia di Balai Kota Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.
Lebih lanjut dia menjelaskan, gejala awal gangguan ginjal akut misterius di antaranya demam, diare, muntah, serta batuk dan pilek. Ada juga gejala lanjutan seperti jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran, dan sesak nafas.
Melansir situs Antara, Dwi meminta warga segera membawa anggota keluarganya ke layanan kesehatan jika ditemukan gejala demam, diare, muntah, frekuensi buang air kecil berkurang. “Sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, semakin cepat terdeteksi, semakin baik perbaikan penyakit jika ditangani khusus.
Dinas Kesehatan DKI mencatat, sejak 1 Januari-13 Oktober 2022, terdapat 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta. Kasus itu terdiri dari 29 kasus laki-laki, dan 13 perempuan.
Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia 5-18 tahun. Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap 7 orang dan sembuh 10 orang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"