KONTEKS.CO.ID – Kendaraan dituding menjadi penyumbang besar buruknya kualitas udara di Jakarta.
Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Puji Lestari merespons hal itu.
Puji berpandangan, ada sejumlah solusi untuk menghasilkan kendaraan rendah emisi agar tidak menyebabkan polusi.
“Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menurunkan emisi pada sektor transportasi yang menjadi penyumbang utama polusi di Jakarta,” kata Puji, dalam keterangan tertulis, menukil Antara, Senin 28 Agustus 2023.
ITB, kata Puji, sudah pernah meneliti dan mengecek efek penurunan emisi tersebut.
Solusi pertama, implementasi menyeluruh euro 4 untuk kendaraan penumpang, bus, truk serta sepeda motor.
Kekinian, di lapangan masih ada kendaraan komersial mengadopsi euro 2.
Puji menyebut, kendaraan berat dengan jumlah cukup banyak, mobilitasnya tinggi serta boros bahan bakar menghasilkan debu yang banyak.
Hal sama juga berlaku untuk sepeda motor yang menyumbang polutan jenis CO.
Dengan demikian, kata dia, pihak terkait harus benar-benar mengendalikan emisi gas buang.
Puji yakin, jika kendaraan sudah mengimplementasikan euro 4 dengan baik, emisi yang dari kendaraan umum dan pribadi akan berkurang.
Namun euro 4 juga harus mendapat dukungan bahan bakar yang juga baik.
“Jangan teknologinya euro 4, tapi bahan bakarnya biasa,” ujarnya.
Solusi kedua, pengurangan emisi dengan menerapkan stimulus untuk kepemilikan kendaraan listrik (EV) guna menggantikan kendaraan berbahan bakar minyak.
Namun, hal ini perlu terlebih dulu persiapan infrastruktur pendukungnya seperti SPKLU dan lain sebagainya.
Sebaiknya, lanjut Puji, ada kajian terlebih dahulu sehingga masyarakat luas bisa menggunakan EV untuk mengurangi polusi udara.
Dengan demikian, penjualan EV dan pembangunan fasilitas SPKLU akan tepat sasaran.
Solusi ketiga, penggunaan bahan bakar gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG) pada semua kendaraan bus dan truk.
Keempat, pemerintah menerapkan solusi scrapping system yaitu memusnahkan kendaraan yang melebihi batas usia pakai.
“Sejumlah solusi tersebut, juga bisa dikombinasikan dengan langkah-langkah manajemen transportasi, seperti road pricing electronic serta penilangan jika ada pelanggaran standar emisi,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"