KONTEKS.CO.ID – Kebiasaan mencabut uban sering dilakukan oleh orang-orang yang ingin terlihat lebih muda dan bersemangat.
Namun, tahukah kamu bahwa mencabut uban sebenarnya tidak disarankan? Hal ini karena mencabut uban dapat menimbulkan beberapa efek samping yang berbahaya.
Rambut putih atau uban biasanya tumbuh pada orang yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Namun, terkadang uban juga dapat muncul di usia muda karena faktor genetik atau karena ada riwayat penyakit tertentu.
Karena rasanya dapat mengganggu penampilan, tidak sedikit orang yang ingin mencabutnya saat uban tersebut muncul.
Namun, salah satu alasan utama mengapa kamu tidak boleh mencabut uban adalah karena dapat merusak kulit kepala.
Di samping itu juga membuat rambut menjadi tipis dan bahkan dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam kulit.
Proses mencabutan uban dari akarnya dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala hingga mengakibatkan infeksi pada area tersebut.
Hal ini lantaran adanya kerusakan pada folikel rambut yang merupakan tempat di mana rambut tumbuh. Ketika folikel rambut rusak, itu dapat menyebabkan masalah pada pertumbuhan rambut di masa depan.
Selain itu, mencabut uban secara teratur juga dapat menyebabkan rambutmu menjadi tipis. Ini karena proses mencabut rambut secara berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan pada folikel rambut dan menyebabkan mereka menyusut atau bahkan mati.
Tentu hal ini akan mengakibatkan rambut menjadi lebih tipis dan lebih lemah, dan bahkan mungkin akan mengalami kebotakan pada area tersebut.
Ketika mencabut rambut putih, seseorang juga berisiko mengalami masalah rambut yang tumbuh ke dalam kulit. Ingrown hair dapat menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan bahkan benjolan di kulit kepala.
Ini disebabkan oleh rambut yang tumbuh kembali ke dalam kulit setelah dicabut, dan masalah ini dapat semakin memburuk jika kamu terus mencabutnya dengan cara yang salah.
Terakhir, kebiasaan mencabut uban juga dapat mengakibatkan folikel rambut terluka. Apabila bagian rambut ini terluka, maka hal ini meningkatkan resiko peradangan dan munculnya benjolan merah kecil.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"