KONTEKS.CO.ID – Jangan sembarangan pakai pemutih kulit karena memiliki dampak buruk yang tentu saja berbahaya.
Melansir dari alodokter, ada beberapa produk pencerah kulit di pasaran yang mengandung bahan-bahan yang berpotensi berbahaya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam produk pemutih berfungsi untuk mencerahkan warna kulit dengan cara melawan proses produksi melanin alami sehingga kadar melanin pada kulit menjadi berkurang.
Dengan berkurangnya kadar melanin, warna kulit menjadi lebih putih.
Tetapi setiap bahan mengandung manfaat dan efek samping. Beberapa bahan dikategorikan berbahaya karena menimbulkan dampak buruk meski dalam kadar terbatas sekalipun.
Sementara bahan lain dapat ditoleransi sehingga sisi manfaatnya lebih dominan dari efek sampingnya.
Perlu diingat, bahwa pada umumnya pemutih kulit membuat produksi melanin berkurang, sehingga menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Dengan berkurangnya kadar melanin, dampak sinar ultraviolet terhadap kulit meningkat.
Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan mempercepat terjadinya keriput serta berpotensi memicu kanker kulit.
Berikut ini bahan pemutih kulit yang berisiko:
- Merkuri adalah bahan aktif yang mengeksfoliasi kulit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan disfungsi ginjal, sistem saraf dan masalah kejiwaan.
- Hydroquinone adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses pencetakan fotografi dan digunakan sebagai penstabil dalam minyak, cat, pernis dan bahan bakar motor. Dapat menyebabkan ruam kulit akibat luka bakar.
- Steroid juga dikenal sebagai kortikosteroid, adalah zat yang biasa digunakan untuk mengurangi peradangan, seperti kemerahan dan gatal pada kulit. Bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau terus menerus, steroid yang kuat ini dapat menyebabkan katarak dan melemahkan tulang. Khusus untuk kulit, efek samping penggunaan steroid adalah penipisan lapisan kulit. Jika kulit menjadi terlalu tipis, kemungkinan besar akan tergores atau rusak.
- Rhododenol adalah bahan kimia alami yang ditemukan di kulit pohon birch yang mengurangi produksi melanin.
- Kombinasi hidrokuinon, kortikosteroid dan asam retinoat biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti hiperpigmentasi (bercak hitam pada kulit). Namun, produk tersebut dianggap tidak aman jika dicampur dengan hydroquinone.
- Vitamin C memutihkan kulit dengan berfungsi sebagai antioksidan kuat yang menekan reaksi oksidasi di dalam sintesis melanin. Vitamin C pemutih kulit biasa diberikan dalam bentuk suntikan.
Meski efektif untuk mencerahkan kulit, tetapi jika diberikan dalam kadar tinggi dapat menimbulkan risiko:
- Memperberat kerja ginjal hingga memicu gagal ginjal
- Menyebabkan batu ginjal
- Pusing
- Pingsan
- Wanita hamil juga dapat menerima suntikan vitamin C harus dihindari karena bisa memengaruhi janin.
Itulah tadi penjelasan tentang efek negatif pemutihan. Semoga bermanfaat. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"