KONTEKS.CO.ID – Menurut psikologi, Toxic relationship adalah suatu hubungan beracun yang hanya menguntungkan satu pihak, merugikan diri sendiri dan bisa merugikan orang lain.
Hubungan yang seperti ini juga akan membuat salah satu pihak atau korban lama kelamaan merasa lebih buruk.
Seringkali seseorang tidak sadar jika sedang menjalani suatu hubungan yang toxic.
Terjebak dalam hubungan yang toxic tentu bukan keinginan siapapun karena dampaknya bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang maupun fisik seseorang.
Dampak Buruk Hubungan Toxic
1. Melampiaskan emosi kepada orang lain
Hubungan yang toxic sering memicu pertengkaran dalam setiap hubungan dan hal ini akan membuat emosi menjadi tidak stabil.
Lalu emosi yang tidak stabil ini terkadang secara tidak sadar terlampiaskan kepada orang-orang yang tidak bersalah.
2. Melahirkan pikiran-pikiran negatif
Hubungan tidak baik dari seseorang akan membuatnya sulit untuk bahagia, karena seiring terjadinya pertengkaran dalam hubungan tersebut.
Hal ini tentu akan membuat seseorang secara terus-menerus merasa sedih dalam suasana hati yang tidak nyaman.
Menghabiskan banyak waktu dengan pasangan toxic akan membuat diri sendiri melahirkan pikiran yang buruk juga.
3. Berdampak negatif bagi kesehatan
Toxic relationship dapat menyebabkan masalah pada kesehatan.
Bahkan penelitian mengungkapkan bahwa toxic relationship dapat mengakibatkan masalah jantung, kadar gula darah, tekanan darah tinggi, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh.
4. Kehilangan diri sendiri
Seseorang yang mengalami toxic relationship dapat menjadi stress dan memicu hal-hal negatif lainnya, seperti tidak percaya diri.
Seseorang yang mengalami toxic relationship cenderung akan menyalahkan diri sendiri manakala ada masalah dalam hubungannya.
5. Kondisi menjadi memburuk seiring waktu
Orang yang mengalami toxic relationship akan merasa lelah dan lama kelamaan membuat kondisinya menjadi semakin buruk seiring berjalannya waktu.
Bahkan tidak sedikit juga mengakibatkan hilangnya nyawa.
Memang bukan hal yang mudah, terlebih jika hubungan tersebut sudah berjalan cukup lama.
Namun, bukan berarti kita tidak bisa keluar dari hubungan yang toxic dan jika memungkinkan kita bisa menghindarinya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"