KONTEKS.CO.ID – Perceraian adalah situasi rumit bagi pasangan. Namun, tak hanya pasangan yang terkena dampak, anak-anakpun juga menjadi korban. Tak jarang hal ini menjadi trauma pada anak yang jika tidak mendapatkan penanganan dari awal akan membekas saat mereka dewasa nanti
Cara Mengatasi Trauma pada Anak Pasca Perceraian
1. Berikan Dukungan yang Kuat
Anak-anak memerlukan dukungan emosional yang kuat dari orang dewasa di sekitar mereka.
Orang tua atau wali harus meluangkan waktu berkualitas untuk bersama anak-anak, mendengarkan perasaan mereka dengan penuh perhatian.
Menciptakan ikatan emosional yang aman adalah langkah awal dalam membantu anak melewati trauma perceraian.
2. Jangan Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Perceraian dapat membuat anak merasa kesepian, kebingungan, dan tidak aman.
Oleh karena itu, penting untuk tidak membandingkan anak-anak dengan orang lain atau bahkan saudara kandung mereka.
Anak-anak perlu merasakan penghargaan dan penerimaan tanpa dibanding-bandingkan.
3. Jangan Bebani Anak dengan Masalah Orang Dewasa
Meskipun orang tua mungkin memiliki masalah terkait perceraian, penting untuk tidak membebani anak-anak dengan beban tersebut.
Anak-anak perlu tahu bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas masalah orang tua dan tidak seharusnya terlibat dalam masalah dewasa.
4. Jelaskan Bersama Alasan Perceraian
Memberikan pengertian pada anak tentang alasan kenapa harus bercerai bersama-sama dengan mantan pasangan adalah hal penting.
Membuka komunikasi dengan kejujuran perlu untuk menghindari ketidakpastian dan memastikan anak mendapatkan informasi yang konsisten.
5. Hindari Menjelekkan Satu Sama Lain
Penting untuk tidak saling menjelekkan di depan anak. Meskipun pasangan bisa menjadi buruk sebagai pasangan, mereka masih orang tua bagi anak.
Menjelekkan satu sama lain hanya akan merugikan kesejahteraan psikologis anak dan membuat mereka merasa bersalah.
6. Mendengarkan Keluh Kesah Anak
Anak-anak mungkin mengalami berbagai emosi setelah perceraian. Orang tua perlu memberikan ruang bagi anak untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Mendengarkan dengan penuh perhatian, menjadi pendengar aktif, dan menunjukkan pemahaman akan membantu anak merasa didukung dan dihargai.
7. Pertimbangkan untuk Berkonsultasi dengan Profesional
Jika Anda merasa bahwa trauma anak cukup serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau terapis anak.
Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang khusus sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
8. Ciptakan Lingkungan Aman
Bantu anak merasa aman dengan menciptakan lingkungan yang aman.
Pastikan bahwa mereka merasa nyaman di rumah dan dapat mengandalkan Anda sebagai sumber dukungan.
Perhatikan juga kebutuhan fisik dan emosional mereka.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"