KONTEKS.CO.ID –Â Pengetahuan tentang vaginismus cenderung masih minim, sehingga banyak stigma atau anggapan negatif tentang penderita vaginismus yang perlu diluruskan.
Vaginismus adalah tegangnya otot-otot vagina yang dapat terjadi saat proses penetrasi. Dampak dari kondisi ini adalah terasa nyeri saat penetrasi vagina, bahkan dalam beberapa kasus, penetrasi sama sekali tidak dapat dilakukan.
Stigma Tentang Vaginismus
1. Vaginismus Bisa Sembuh dengan Hubungan Seksual yang Lebih Sering
Beberapa berpikir bahwa meningkatkan frekuensi hubungan seksual dapat mengatasi vaginismus. Namun, ini adalah pandangan yang tidak salah.
Vaginismus bukan masalah frekuensi hubungan seksual, tetapi masalah respons tubuh terhadap penetrasi. Terpaksa untuk melakukan hubungan seksual akan meningkatkan perasaan cemas sehingga dapat memperburuk kondisi vaginismus.
2. Stigma Vaginismus adalah Masalah Psikis
Salah satu mitos yang sering beredar adalah anggapan bahwa vaginismus karena ada masalah psikis. Ini adalah pandangan yang keliru.
Padahal vaginismus lebih merupakan masalah fisik ketimbang psikis. Hal ini dapat mengakibatkan ketegangan otot vagina yang menghambat penetrasi, dan rasa sakitnya tidak berkaitan dengan masalah psikologis.
3. Trauma Seksual sebagai Penyebab Utama
Banyak yang menganggap bahwa vaginismus karena adanya trauma seksual atau gangguan psikis di masa lalu.
Namun faktanya, beberapa individu yang mengalami vaginismus tidak memiliki riwayat trauma seksual atau masalah psikologis sebelumnya. Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab pastii.
4. Stigma Vaginismus Tidak Bisa Sembuh
Beberapa orang menganggap bahwa vaginismus tidak dapat sembuh. Faktanya, vaginismus adalah kondisi yang dapat diobati dengan metode yang tepat.
Terapi dilatasi, yang mengurangi kekakuan otot vagina, telah terbukti efektif dalam mengatasi vaginismus.
Konsultasi dengan dokter sangat perlu untuk menyembuhkan vaginismus. Selain itu, konseling psikologis juga dapat membantu mengurangi dampak psikologis dari vaginismus.
5. Penis Pasangan yang Terlalu Besar Menyebabkan Vaginismus
Anggapan lain bahwa vaginismus sering terjadi pada wanita yang memiliki pasangan dengan ukuran penis yang terlalu besar.
Ukuran penis sebenarnya tidak berhubungan dengan terjadinya vaginismus. Vaginismus terjadi ketika otot-otot vagina menegang, sehingga tidak ada hubungannya dengan ukuran penis.
Penting untuk diingat bahwa hubungan intim seharusnya memberikan kesenangan dan kepuasan, bukan rasa sakit.
6. Senam Kegel Menyembuhkan Vaginismus
Senam Kegel adalah latihan yang bermanfaat untuk menguatkan otot panggul pada banyak wanita dan pria. Namun, bagi penderita vaginismus, senam Kegel bukanlah solusi yang tepat.
Tidak memberi stigma buruk pada penderita vaginismus adalah langkah penting dalam membantu penderita yang mengalami gangguan ini dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada mereka dalam perjalanan menuju pemulihan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"