KONTEKS.CO.ID – Kista pilonidal adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh adanya kista atau benjolan berisi rambut, kulit, dan bahan-bahan lainnya di daerah pangkal paha atau di atas tulang ekor.
Kista ini biasanya terbentuk sebagai akibat dari penumpukan rambut yang masuk ke dalam kulit dan menyebabkan reaksi peradangan.
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang kista pilonidal, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, serta pengobatannya.
Gejala Kista Pilonidal
Gejala kista pilonidal bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
- Benjolan atau kista di daerah pangkal paha atau di atas tulang ekor.
- Rasa nyeri, bengkak, atau kemerahan di daerah tersebut.
- Adanya pembengkakan yang berisi cairan atau nanah.
- Rasa tidak nyaman saat duduk atau bergerak.
Penyebab
Meskipun penyebab pasti kista pilonidal belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini diyakini terkait dengan beberapa faktor berikut:
Rambut yang tumbuh ke dalam kulit: Rambut yang tumbuh kembali ke dalam kulit bisa menyebabkan iritasi dan infeksi.
Faktor genetik: Kondisi ini cenderung berhubungan dengan faktor genetik, sehingga riwayat keluarga dengan kista pilonidal dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Posisi duduk yang berlebihan: Orang yang sering duduk dalam posisi tertentu atau memiliki pekerjaan yang memaksa duduk dalam jangka waktu lama memiliki risiko lebih tinggi terkena kista pilonidal.
Diagnosis Kista Pilonidal
Untuk mendiagnosis kista pilonidal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien.
Pemeriksaan fisik ini akan melibatkan penilaian terhadap benjolan, cairan, atau nanah di daerah yang terkena.
Dokter mungkin juga akan melakukan tes lain seperti ultrasound untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan adanya abses atau kondisi lain.
Pengobatan
Pengobatan untuk kista pilonidal tergantung pada tingkat keparahan dan ukuran kista. Beberapa opsi pengobatan yang mungkin termasuk:
Perawatan luka: Pada kasus ringan, dokter mungkin hanya membersihkan kista dan merawat luka yang terbentuk untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
Pembedahan: Pada kista yang lebih besar atau berulang, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat kista dan jaringan sekitarnya. Prosedur pembedahan yang umum dilakukan adalah eksisi kista pilonidal dengan atau tanpa penutupan sekunder.
Pengobatan antibiotik: Jika kista sudah terinfeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Kista pilonidal adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit di daerah pangkal paha atau di atas tulang ekor.
Meskipun penyebab pasti belum diketahui, faktor-faktor seperti rambut yang tumbuh ke dalam kulit dan faktor genetik diyakini berperan.
Jika Anda mencurigai adanya kista pilonidal, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko kista pilonidal, jadi selalu jaga kebersihan dan hindari duduk dalam posisi yang terlalu lama. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"