KONTEKS.CO.ID – Dismenore adalah keluhan yang biasanya muncul saat sedang haid atau menstruasi berupa kram menyakitkan di baian perut. Hal ini terjadi lantaran adanya ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh hingga menyebabkan kontraksi rahim yang tidak normal.
Dismenore terbai dalam dua jenis, yaitu dismenore primer dan sekunder.
Dismenore primer disebabkan oleh peningkatan hormon prostaglandin yang diproduksi pada lapisan rahim. Sedangkan dismenore sekunder terjadi karena kondisi medis lain seperti endometriosis, PID, kista atau tumor pada ovarium, pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim, dan sebagainya.
Ada banyak faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko mengalami nyeri haid, seperti berusia di bawah 30 tahun, belum pernah melahirkan, memiliki riwayat nyeri haid dalam keluarga, perokok, mengalami perdarahan berat atau tidak normal selama menstruasi, serta mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur.
Gejala dismenore dapat bervariasi pada setiap wanita, namun secara umum dan paling khas adalah kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar hingga bagian punggung bawah dan paha bagian dalam.
Beberapa wanita juga mengalami gejala penyerta lainnya seperti perut kembung, diare, mual dan muntah, sakit kepala, pusing, lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
Untuk mengatasi dismenore, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain mengonsumsi obat pereda nyeri, mengompres perut dengan air hangat, melakukan olahraga ringan, menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu nyeri, dan menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi.
Namun, jika gejala dismenore sangat mengganggu dan tidak bisa diatasi dengan cara-cara tersebut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"